Monday, April 22, 2013

Kas & Surat-surat Berharga



BAB XII : KAS DAN SURAT-SURAT BERHARGA
PENILAIAN DAN PELAPORAN KAS
            Yang di maksud dengan kas adalah segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tesedia segera dan di terima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Termasuk dalam kas adalah Rekening giro di bank dan uang kas yg ada di perusahaan.


PENGANDALIAN KAS
            Beberapa hal yg harus diperhatikan pada pengelolaan kas adalah :
1.      Perencanaan arus kas (cash flow planning).
2.      Pengendalian penerimaan kas.
3.      Pengendalian pengeluaran kas.
4.      Melakukan rekonsiliasi bank.
5.      Penerapan sistem dana tetap untuk kas kecil.

ANGGARAN KAS
Anggran kas dapat di gunakan sebagai alat pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas. Pada masa tertentu, anggaran kas di bandingkan dengan realisasinya.

PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
Prosedur penerimaan kas perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1.      Terdapat pemisahan tugas antara yang menyimpan,yang menerima dan yang mencatat penerimaan uang.
2.      Setiap penerimaan uang langsung di setor ke bank sebagaimana adanya.

Prosedur pengeluaran kas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Semua pengeluaran di lakukan dengan cek. Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan dengan dana kas kecil.
2.      Semua pengeluaran kas harus memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang terlebih dahulu.
3.      Terdapat pemisahan tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas,yang menyimpan uang kas dan melakukan pengeluaran serta yang mencatat pengeluaran kas.

SISTEM VOUCHER
            Salah satu prosedur yg dapat di gunakan untuk mengendalikan pengeluaran kas adalah sistem voucher (voiucher system). Jika di gambarkan secara sederhana maka sistem voucher adalah seperti gambar di bawah .
 VOUCHER    à   BUKU VOUCHER   à   ARSIP VOUCHER BELUM DI BAYAR    à chek à 

à BUKU VOUCHER   à   BUKU CEK KELUAR   à  ARSIP VOUCHER TELAH DI BAYAR 

VOUCHER
                        Dalam sistem voucher, setiap pembelian barang dan jasa yang pada akhirnya harus di selesaikan dengen pengeluaran uang, di buatkan bukti intern yg di sebut voucher.

BUKU VOUCHER
            Dalam sistem voucher, semua transaksi pembelian, baik tunai maupun kredit, di catat terlebih dahulu sebagai utang voucher (voucher payable). Setelah di buatkan voucher, setiap transaksi di catat di dalam buku voucher.

ARSIP VOUCHER BELUM DI BAYAR
            Seteleh di catat dalam buku voucher, tahap berikutnya adalah menyimpan voucher yg bersangkutan dalam “Arsip Voucher Belum Dibayar”. Dalam arsip ini, voucher di simpan menurut tanggal pembayaran. Pada saat harus di bayar, voucher di ambil dari arsip untuk di buatkan cek.


BUKU CEK KELUAR
            Seperti telah di jelaskan, pada saat harus di bayar,voucher di ambil dari arsip voucher belum dibayar untuk di buatkan cek. Pada saat kolom “Pembayaran” dari buku voucher di isi dengan tanggal dan nomor cek yang di keluarkan. Cek yang di keluarkan perusahaan di catat dalam buku cek keluar.

ARSIP VOUCHER TELAH DI BAYAR
            Setelah di bayar voucher dan dokumen-dokumen lain nya di cap “LUNAS” kemudian di simpan dalam arsip “Voucher Telah Dibayar”. Arsip ini di buat terpisah dengan “Voucher Belum Dibayar”

SALDO BUKU
            Dalam rekonsiliasi bank, saldo buku adalah akun bank di buku besar perusahaan. Saldo buku dapat di hitung setelah pemindahan dari buku penerimaan bank dan buku cek keluar selesai di lakukan. Buku penerimaan bank padahakikatnya sama dengan buku penerimaan kas yang telah di bicarakan sebelumnya. Akan tetapi, untuk memungkinkan di buatkan rekonsiliasi bank, buku harian tersebut perlu di tambah dengan kolom yang menunjukan jumlah serta dokumen penyetoran uang ke bank.

PROSEDUR REKONSILIASI
Rekonsiliasi bank di gunakan dengan jalan :
1.      Mencocokan setiap penyetoran yg terdapat dalam buku penerimaan bank dengan setiap ayat jurnal kredit dalam laporean rekening koran.
2.      Mencocokan setiap pengeluaran uang yg terdapat dalam buku cek keluar denagan setiap ayat jurnal debit dalam laporan rekening koran.
Pos pos rekonsiliasi yang termasuk dalam bagian pertama rekonsiliasi bank terdiri dari:
1.      Penerimaan dan pengeluaran telah di catat oleh bank, tetapi belum di catat oleh perusahaan. Hal ini di sebabkan oleh kelambatan perusahaan dalam pencatatan.
2.      Kesalahan pencatatan di lakukan oleh perusahaan.

JURNAL PENYESUAIAN
            Rekonsiliasi bank menunjukan bahwa ada beberapa transaksi penerimaan dan pengeluaran uang yg belum di catat perusahaan. Di samping itu, terdapat kesalahan pencatatan yg berlum di koreksi. Untuk itu ayat jurnal penyesuaian perlu di buat. Ayat jurnal penyesuaian atau koreksi yg di buat untuk pos-pos rekonsiliasi yang terdapat dalam bagian pertama rekonsiliasi bank. Pos-pos ini muncul karena kelambatan dalam mencatat transaksi atau peencatatan oleh perusahaan.

DANA KECIL
            Untuk mengatasi pengeluaran-pengeluaran kecil seperti ongkos becak.ongkos taksi membeli guala dan lain-lain. Perusahaan menyisihkan sejumlah uang tertentu yang di sebut dana kecil.(prety cash fund). Uang yang di sisih kan untuk dana kas kecil ini di pegang oleh kasir yang di tunjuk. Jenis dan jumlah pengeluaran uang tertentu yang telah di tetapkan dapat di lakukan melalui dengan kas kecil.



PEMBENTUKAN DANA KAS KECIL
Tahap pertama dalam pembentukan dana kas kecil adalah menaksir jumlah yang diperlukan  untuk dana tersebut. Setelah jumlah ini ditentukan, katakanlah Rp100 sebuah cek ditarik dan diberi keterangan untuk dana kas kecil.

BUKTI KAS KECIL
             Pengeluaran uang yang di lakukan melalui dana kas kecil di buatkan bukti kas kecil (petty cash voucher ). Dalam bukti kas kecil di cantumkan nama dan tanda tangan penerima uang yang dapat saja berasal dari dalam perusahaan sendiri.

BUKU KAS KECIL
            Pemegang kas kecil mencatat semua bukti kas kecil dalam buku kas kecil (petty cash book).
PERTANGGUNG JAWABAN DANA KAS KECIL
            Setelah dana kas kecil melampaui jumlah minimum tertentu pemegang dana kas kecli harus meminta penggantian. Permintaan penggantian di lakukan dengan melampirkan buku kas kecil serta bukti-bukti yang mendukung nya.

SURAT-SURAT BERHARGA
            Surat-surat berharga adalah saham, obligasi dan surat-surat berharga lainnya yang di miliki perusahaan dalam rangka penanaman sementara untuk memanfaatkan dana selama tidak di gunakan. Surat berharga mempunyai sifat :
1.      Mempunyai pasar, sehingga dapat di perjual belikan dengan segera.
2.      Pemilikannya di lakukan dengan maksud untuk di jual kembali dalam waktu dekat, apabila terdapat kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan.
3.      Pemilikannya di lakukan tidak dengan maksud untuk menguasai perusahaan lain.
PEROLEHAN
            harga perolehan surat berharga meliputi harga beli dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam transaksi, seperti komisi makelar.
PENJUALAN
            Surat-surat berharga akan di jual kembali, apa bila perusahaan sudah memrlukan dana.

PENERIMAAN DIVIDEN
            Apabila sebelum surat-surat berharga di jual, perusahaan menerima dividen maka dividen ini di catat sebagai pendapatan.

JURNAL PENYESUAIAN
            Surat-surat berharga di nilai pada harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar (lower of cost or market). Penilaian pada harga terendah antara harga pokok dan harga pasar, mengharuskan adanya jurnal penyesuaian jika harga pasar lebih rendah di bandingkan dengan harga pokok.

No comments:

Post a Comment