Monday, April 22, 2013

Persediaan Barang Dagang (Penetapan Harga Pokok)



BAB XV : PERSEDIAAN BARANG DAGANG (Penetapan Harga Pokok)
PENETAPAN HARGA POKOK PERSEDIAAN
Nilai persediaan barang dagang ditentukan oleh gabungan dua factor, yaitu kuantitas dan harga pokok. Kuantitas persediaan dapat diperoleh melalui perhitungan secara fisik. Harga pokok persediaan adalah harga untuk memperoleh persediaan tersebut. Disamping harga beli, termasukdalam harga pokok persediaan adalah semua biaya yang terjadi sampai dengan persediaan siap dijual, misalnya biaya pengangkutan, bea masuk dan asuransi.
Kesulitan dalam menetapkan harga pokok persediaan adalah apabila selama satu periode, barang yang sama diperoleh dengan beberapa harga yang berbeda. Apabila demikian ,perlu ditentukan harga yang akandigunakan untuk menetapkan harga pokok persediaan.

METODE FIFO (first in-first out)
Metode FIFO (first in-first out) adalah metode penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan bahwa barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali. Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang paling akhir.
Jika perusahaan menggunakan metode FIFO, persediaan akan dinilai dengan harga pembelian paling akhir. Apabila kuantitas pada pembelian ini tidak cukup diterapkan pada persediaan akhir, maka akan diambilkan dari pembelian terakhir berikutnya, demikian seterusnya.
PENGARUH PERBEDAAN METODE PENETAPAN HARGA POKOK
Akibat dari berbedanya nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan adalah berbedanya laba bersih, total aktiva maupun total modal. Laba bersih tertinggi akan diperoleh apabila perusahaan menggunakan metode FIFO. Laba bersih terendah akan dihasilkan metodeLIFO. Pada metode FIFO total aktiva  dan total modal juga menghasilkan angka yang tertinggi sedang metode LIFO menghasilkan angka terendah. Metode rata-rata akan menghasilkan laba bersih, total aktiva dan total modal diantara nilai menurut FIFO dan LIFO.
METODE IDENTIFIKASI KHUSUS
Metode Identifikasi Khusus adalah metode penerapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang-barang yang bersangkutan. Metode ini , dalam praktik hanya cocok untuk barang-barang yang jumlahnya tidak banyak dan nilai persatuannya tinggi, seperti misalnya mobil bekas dan lukisan.
METODE TAKSIRAN
Ada dua metode taksiran yang dapat digunakan, yaitu metode eceran dan metode laba bruto. Perlu dicatat bahwa harga pokok persediaan yang dihitung dengan metode taksiran hanya boleh dilakukan untuk penyusunan laporan keuangan interim (misalnya bulanan, kuartalan, semesteran).
METODE ECERAN
Metode eceran adalah metode penetapan  harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas dasar hubungan, yang terdapat dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual. Metode eceran banyak digunakan oleh perusahaan dagang eceran seperti took serba ada.
METODE LABA BRUTO
Metode laba bruto adalah metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam priode yang lalu, antara laba bruto dengan harga jual. Perbedaan metode laba bruto dengan metode eceran terletak dalam cara penentuan presentase.

No comments:

Post a Comment