Sunday, April 21, 2013

Siklus Akuntansi Tahap Pencatatan



BAB V : SIKLUS AKUNTANSI TAHAP PENCATATAN
SIKLUS AKUTANSI
Adalah proses yg berjalan terus dan berulang kembali mulai dari terjadinya transaksi sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Siklus akutansi sendiri terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut .
TAHAP PENCATATAN :
1.      Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi.
2.      Pencatatan dalam jurnal (buku harian).
3.      Pemindahan-bukuan (posting) ke buku besar.
TAHAP PENGIKHTISARAN :
4.      Pembuatan neraca saldo (trial balance)
5.      Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjusment).
6.      Penyusunan laporan keuangan.
7.      Pembuatan jurnal penutup (closing entries)
8.      Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance)
9.      Pembuatan jurnal balik (reversing entries)
BUKTI TRANSAKSI :
            Setiap transaksi perlu ada buktinya. Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan ke habsahan transaksi yg di catat. bukti-bukti yg di buat dan di sediakan oleh perusahaan sendiri di sebut bukti intern,bukti-bukti yg berasal dari luar perusahaan di sebut bukti ekstern.
BUKTI PENGELUARAN UANG :
Pengeluaran uang oleh perusahaan perlu di buktikan dengen kuitansi yang di tandatangani oleh penerima.  Jika pengeluaran uang dilakukan dengan cek (chek), maka strook yg tertinggal dalam buku cek dapat di jadikan sebagai salah satu bukti transaksi.
BUKTI PENERIMAAN UANG :
            Pada waktu menerima uang, perusahaan harus membuat kuitansi sebagai bukti bahwa uang telah di terima.
BUKTI JURNAL :
            Suatu perusahaan menyediakan bukti khusus yg di gunakan untuk pencatatan akutansi. Bukti semacam ini hanya khusus di gunakan sebagai bukti pencatatan akutansi dan biasanya di sebut bukti jurnal  (Jurnal Voucher).
BUKTI TRANSAKSI LAIN :
            Di samping pengeluaran dan penerimaan uang perusahaan mungkin melakukan transaksi-transaksi lain. Misalnya ,pembelian dan penjualan secara kredit,penyerahan dan penerimaan barang,dan lain-lain. Transaksi-transaksi ini juga perlu di buatkan buktinya.
JURNAL UMUM :
            Jurnal adalah suatu buku untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis dengan menuliskan akun yang harus di debit dan di kredit.
Dari pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a.Sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti /dokumen transaksi keuangan.
b.Pencatatan transaksi di lakukan secara berurutan [kronologis] menurut tanggal kejadiannya.
c.Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan mengikuti kepada aturan mendebit dan
 mengkredit akun.
d.Setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit[double entry
accounting].
e.Jumlah debit dan jumlah kredit harus sama/seimbang.
PEMINDAHABUKUAN KE BUKU BESAR
            Setelah bukti transaksi dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah memindahkan data yg terdapat dalam jurnal ke dalam akun-akun bersangkutan di buku besar. Tahap ini di sebut pemindahanbukuan (posting)
Urutan yg harus di ikuti dalam menganalisis setiap transaksi adalah sebagai berikut :
1.      Tentukan jenis akun yg di pengaruhi oleh transaksi (akun aktiva,kewajiban,modal,pendapatan,atau beban).
2.      Tentukan akibat transaksi terhadap akun (bertambah atau berkurang)
3.      Tentukan debit atau kredit atas akun yg di pengaruhi oleh transaksi.
4.      Catatan debit atas kredit dalam jurnal umum.
NERACA SALDO
            Neraca saldo (neraca sisa / daftar saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masing-masing buku besar
Fungsi neraca saldo :
Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.

1 comment: