Sunday, April 21, 2013

Siklus Akuntansi Tahap Pengikhtisaran



BAB VI : SIKLUS AKUNTANSI – TAHAP PENGIKHTISARAN
NERACA SALDO
Berikut ini adalah contoh tahap pengikhtisaran transaksi usaha :
Salon Ayu
Neraca Saldo
Per 31 Desember 200A
Nomor Akun
Nama Akun
Debit
Kredit
11
Kas
262
-
12
Perlengkapan
200
-
13
Peralatan salon
4.500
-
21
Utang dagang
-
200
22
Utang bank
-
3.000
31
Modal Nona Dewi
-
1.500
32
Prive Nona Dewi
100
-
41
Pendapatan jasa salon
-
700
51
Beban gaji
168
-
53
Beban sewa
120
-
59
Beban serba-serbi
50
-





Total
5.400
5.400





Neraca saldo merupakan titk awal yang baik untuk penyusunan laporan keuangan.

JURNAL PENYESUAIAN
Ada  beberapa akun tidak mencerminkan keadaan sebenarnya ada satu penyebabnya yaitu belum di buatnya dokumen pada akhir periode, sehingga transaksi belum dicatat. Contohnya adalah beban gaji yang terjadi antara hari pembayaran terakhir dan tanggal laporan keuangan. Adapun ayat jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) yaitu untuk mengoreksi akun-akun tersebut sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan, dan modal yang sebenarnya. Ada 2 macam keadaan dimana jurnal penyesuaian harus di buat, yang pertama keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi belum di catat dalam akun contoh beban gaji. Yang kedua dimana suatu transaksi telah di catat dalam suatu akun, tetapi saldonya perlu di koreksi contohnya perlengkapan yang telah di beli dan dicatat dalam akun aktiva.
Pada tanggal 31 Desember 200A, Nona Dewi memeriksa neraca saldo :
A.    Peralatan salon akan dapat di pakai selama tiga tahun.
B.     Perlengkapan yang ada pada tanggal 31 Desember 200A tinggal Rp 50.
C.     Pembayaran gaji terakhir adalah Sabtu 28 Desember 200A.
D.    Utang bank diambilpada tanggal 28 Desember 200A.

Penyusutan
Keinginan untuk menyajikan, baik harga perolehan maupun akumulasi penyusutan dalam neraca, maka pengurangan atas aktiva ini dicatat sebagai kredit pada akun tersendiri, yaitu Akumulasi Penyusutan (accumulated depreciation). Ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat beban penyusutan bulan Desember 200A sebesar Rp 25 adalah :
Hal : 3
Tanggal
Nomor
Bukti
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
200A

(A)



Des 31
013
Beban penyusutan
54
25
---


    Akumulasi penyusutan
14
---
25


            Penusutan peralatan




Perlengkapan
Kenyataan perlengkapan ini memperlihatkan bahwa akun perlengkapan tidak mencerminkan keadaan sebenarnya. Ayat jurnal penyesuaina yang perlu di buat yaitu :
 Hal : 3
Tanggal
Nomor
Bukti
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
200A

(B)



Des 31
014
Beban perlengkapan
52
150
---


    Perlengkapan
12

150


       Pemakaian perlengkapan




Utang Gaji
Jumlah hari kerja                     : 2 hari (30-31 Desember 200A)
Jumlah buruh                           : 3 orang
Upah per hari per orang          : Rp 3
Jumlah Upah dari 30-31 Desember 200A : 2 x 3 x Rp 3 = Rp 18
Ayat jurnal penyesuaian yang perlu di buat yaitu :
Hal : 3
Tanggal
Nomor
Bukti
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
200A

(C)



Des 31
015
Beban gaji
51
18
-


    Utang gaji
23

18


       Gaji masih harus dibayar




Utang Bunga
Ayat jurnal untuk mencatat timbulnya utang bunga (interest payable) adalah sebagai berikut :
Hal : 3
Tanggal
Nomor
Bukti
Keterangan
Ref
Debit
Kredit
200A

(D)



Des 31
016
Beban bunga
55
4
-


   Utang bunga
24

4


     Pembebanan beban bunga




Cara merangkum neraca saldo yang telah di buat sebelumnya, memasukan ayat jurnal peenyesuaian yang di buat dan menyediakan media untuk penyusunan laporan keuangan. Masalah ini dipecahkan dengan membuat neraca saldo.

NERACA LAJUR
Neraca saldo adalah kertas berkolom yang digunakan sebagai kertas dalam penyusutan laporan keuangan. Di samping itu, neraca lajur juga dapat digunakan untuk memeriksa ketepatan perhitungan yang di lakukan, dan memungkinkan penyusunan data secara logis. Neraca lajur memuat antara lain : (1) nama perusahaan; (2) nama kertas kerja; (3) jangka waktu yang dicangkup. Sedangkan bentuk neraca jalur tediri dari kolom : (1) neraca saldo; (2) jurnal penyesuaina; (3) neraca saldo di sesuaikan; (4) laporan laba rugi; dan (5) neraca.

Neraca Saldo
            Data untuk kolom ini di ambil dari saldo setiap akun di buku besar.

Jurnal Penyesuaian
            Debit dan kredit dari ayat jurnal penyesuaian di cantumkan dalam baris yang tepat sesuai dengan nama akun yang di pengaruhi. Dalam praktik, ayat jurnal penyesuain dibuat langsung di neracara lajur dengan data yang di kumpulkan oleh Bagian Akutansi sebagai dasar. Pada akhir bulan Desember 200A Salon Ayu mempunyai alat jurnal penyesuaian yang harus dibukukan adalah :
A.    Penyusutan aktiva tetap (peralatan) sebesar Rp 25.
B.    Pemakaian perlengkapan sebesar RRp 150.
C.    Gaji yang masi belum di bayar sebesar Rp 18.
D.    Pembebanan bunga sebesar Rp 4.

Neraca Saldo Disesuaikan
            Angka-angka dalam kolom ini di peroleh dengan jalan menambahkan atau mengurangkan angka-angka yang terdapat dalam kolom jurnal penyesuaian pada angka-angka yang terdapat dalam neraca saldo. Contoh akun ini adalah akun kas. Akun-akun yang dipengaruhi oleh jurnal penyesuaian harus ditambah atau dikurangi dengan jurnal penyesuaian untuk memperoleh saldo di sesuaikan. Tidak hanya neraca saldo saja yang dapat di pindahkan ke neraca saldo disesuaikan tetapi akun-akun yang baru yang timbul sebagai akibat jurnal penyesuaian juga dipindahkan kekolom neraca saldo disesuaikan.

Laporan Laba Rugi dan Neraca
            Dalam tahap ini selanjutnya adalah mmindahkan saldo setiap akun yang ada ke kolom laporan keuangan yang tepat. Akun-akun aktiva, kewajiban dan modal di pindahkan ke kolom laporan laba rugi. Walaupun akun modal dan prive di pindahkan ke kolom neraca, mereka juga akan digunakan penyusutan laporan perubahan modal. Untuk mencari laba rugi yaitu (jumlah debit – jumlah kredit), jika hasil jumlah kredit lebih beras dari hasil jumlah debit itu berati laba bersih. Sebalinya jika hasil jumlah debit lebih besar dari hasil jumlah kredit itu bearti rugi bersih.
            Jika perusahaan mengalami kerugian maka hitung dengan cara ke sisi sebelah kredit kolom “laporan laba rugi” dan sisi sebelah debit kolom “neraca”. Setelah pemasukan yang terakhir ini kolom debit dan kredit di laporan rugi laba dan neraca di jumlah untuk membuktikan keseimbangannya. Angka-angka tersebut adalah dasar untuk pembuatan laporan keuangan.


LAPORAN KEUANGAN
            Hasil akhir siklus akutansi adalah laporan keuangan, yang terdiri dari :
  1. Neraca
  2. Laporan laba rugi
  3. Laporan perubahan modal

JURNAL PENUTUP
            Pada akhir periode akutansi, buku besar perusahaan akan terdiri dari 6 jenis akun, yaitu :
1.      Akun Aktiva                           4. Akun prive
2.      Akun kewajiban                      5. Akun pendapatan
3.      Akun modal                            6. Akun beban
           Aku-akun pendapatan, beban, dan prive adalah akun-akun sementara yang di gunakan untuk mengklasifikasikan dan mengikhtisarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada akun modal selama suatu periode akutansi. Pada akhir periode, efek akhir (net effect) dari akun-akun ini harus dipindahkan ke akun tetap. Ada empat tahap yang diperlukan untuk melakukan junal penutup. Ke empat tahap tersebut adalah tahap berikut:
1.                  Penutupan akun pndapatan.
2.                  Penutupan akun beban.
3.                  Penutapan akn ikhtisar laba Rugi.
4.                  Penutupan akun prive

NERACA SALDO PENUTUP
            Tujuan di buatnya neraca saldo penutup ini adalah memastikan bahwa buku besar telah seimbang sebelum memulai pencatatan data akutansi periode berikutnya.

No comments:

Post a Comment