BAB I : GAMBARAN UMUM
AKUNTANSI
KEGUNAAN
INFORMASI AKUNTANSI
Sebelum belajar akuntansi, beberapa
pertanyaan perlu memperoleh jawaban.
Apa akuntansi itu dan apa tugas seorang akuntan? Apa
manfaat bidang ini? Dalam kaitan dengan tugas akuntan perlu dijawab bidang-bidang
apa saja yang termasuk dalam akuntansi? Bagaimana untuk dapat menjadi akuntan?
Bagaimana perkembangan profesi ini?
Dalam kehidupan sehari-sehari tanpa
terasa sebetulnya kita telah menggunakan jasa bidang ini. Ketika seorang ibu
membuat catatan tentang barang-barang yang telah dibeli sehabis belanja di
pasar, maka ibu tadi telah menerapkan sebagian teknik akuntansi. Untuk skala
yang lebih besar, misalnya perusahaan, penerapan pengetahuan di bidang
akuntansi tentu akan semakin luas.
Mengapa mereka melakukan itu? Karena kebutuhan akan
informasi yang dapat digunakan akan menentukan tindakan yang harus diambil.
Dalam sebuah perusahaan besar,
informasi yang diperlukan sangat banyak dan bervariasi.
Perusahaan-perusahaan besar bertanggung jawab kepada
pemegang sahamnya, kepada badan-badan pemerintah, dan kepada masyarakat. Untuk
pertanggungjawaban tadi manajemen perusahaan harus mengelola sumber daya yang
dikuasai sebaik mungkin. Mereka juga perlu mengukur hasil yang telah dicapai.
Informasi tersebut perlu dilaporkan kepada pihak-pihak yang harus menerima
pertanggungjawaban. Pihak-pihak tersebut akan dapat menggunakan informasi
tersebut dalam proses pengambilan keputusan yang harus mereka buat.
Dalam sistem pertanggungjawaban
terlihat adanya arus informasi dari yang mempertanggungjawabkan kepada yang
menerima pertanggungjawaban. Akuntansi dapat membantu dalam menghasilkan
informasi yang diperlukan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi disebut
informasi informasi akuntansi/accounting information.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna.
Kegunaan tersebut terutama berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan
pertanggungjawaban. Akuntansi adalah media komunikasi, karena itu sering
disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” (business language).
PENGERTIAN
AKUNTANSI
American Accounting Association mendefinisikan
akuntansi sebagai :
“proses
mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut.”
Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni :
1. Kegiatan
Akuntansi
Bahwa
akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan
pelaporan informasi ekonomi.
2. Kegunaan
Akuntansi
Bahwa
informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam
penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Tujuan utama akuntansi adalah
menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu kesatuan ekonomi
(economic entity) kepada pihak-pihak yg berkepentingan. Yang dimaksud dengan
kesatuan ekonomi adalah badan usaha (business enterprice). Informasi tersebut
berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak
diluar perusahaan.
Untuk menghasilkan informasi
ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan,
analisis, dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian
melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi :
1. Pengidentifikasikan
dan pengukuran data yg relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
2. Pemprosesan
data yg bersangkutan kemudian pelaporan informasi yg dihasilkan.
3. Pengkomunikasikan
informasi kepada pemakai laporan.
PEMAKAI
INFORMASI AKUNTANSI
Akuntansi menyediakan cara
untukmengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepada bermacam-macam
individu dan pihak-pihak yg berkepentingan. Pemilik dan calon pemilik dari
suatu perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan
prospeknya di masa datang.
Pihak kreditur (misalnya bank)
ingin mengetahui perkembangan perusahaan setelah pinjaman di berikan. Bagi
calon kreditur, informasi tentang perusahaan diperlukan untuk menilai resiko yg
akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan untuk diberikan.
Badan-badan pemerintah sangat
berkenan dengan kegiatan keuangan perusahaan untuk tujuan-tujuan pajak dan
pengaturan-pengaturannya. Kantor pajak berkepentingan terhadap informasi
akuntansi perusahaan untuk memeriksa kebenaran jumlah pajak yg dilaporkan.
Pegawai dan serikat pekerjanya sangat tertarik mengenai stabilitas dan
profitabilitas perusahaan yg memperkerjakannya.
Pihak yg sangat tergantung dan
paling banyak berhubungan dengan hasil akuntansi adalah mereka yg diberi
tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Secara keseluruhan
mereka disebut sebagai manajemen (management) perusahaan. Jenis informasi yg
dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen perusahaan berbeda sesuai dengan besarnya
perusahaan. Manajemen perusahaan kecil hanya membutuhkan informasi akuntansi
sedikit saja. Semakin besar perusahaan, semakin sedikit kesempatan manajemen
perusahaan untuk berhubungan langsung dengan kegiatan sehari-hari. Walau
demikian, ia harus mendapatkan informasi yg tepat mengenai bermacam-macam aspek
yg terdapat dalam perusahaan itu.
Informasi yg relevan untuk satu
pihak mengkin menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Tetapi bagi
kelompok-kelompok yg membutuhkan informasi akuntansi dapat diidentifikasikan,
informasi yg relevan juga dapat ditentukan. Jika hal tersebut telah diketahui,
seorang akuntan dapat menciptakan kerangka sistem informasi yg diperlukan untuk
membantu setiap kelompok tersebut dalam membuat penilaian dan keputusan yang
berhubungan dengan tindakan-tindakan dimasa mendatang.
HUBUNGAN DENGAN
BIDANG-BIDANG LAIN
Mereka yg bekerja di bagian
keuanagn, produksi, pemasarn, kepegawaian, dan direksi tidak perlu seorang ahli
dibidang akuntansi. Tetapi efektivitas mereka akan bertambah bila mereka
mengetahui pronsip-prinsip akuntansi.
Pihak-pihak yang tidak berkecimpung
dalam dunia usaha juga menggunakan informasi akuntansi, jadi mereka perlu
mengetahui prinsip dan istilah-istilah akuntansi. Misalnya, seorang insinyur
yang diberi tugas memilih teknik produksi yang paling baik, akan memerlukan
informasi tentang biaya sebagai faktor yang menentukan.
Pada akhirnya, semua orang akan
berhubungan dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan
yang terdapat dalam dirinya sediri dan mungkin juga aspek keuangan pihak lain.
Makin dekat hubungannya dengan kegiatan yang bersifat keuangan, makin besar
kebutuhan untuk mengerti konsep dan
istilah akuntansi.
PEKERJAAN
AKUNTAN
Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi
:
1. Akuntan
publik (public accountans)
2. Akuntan
manajemen (management accountans)
3. Akuntan
pemerintah (government accountans)
4. Akuntan
pendidik
Akuntan publik atau disebut akuntan
eksternal (external accountans) adalah akuntan independen yang memberikan
jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas,
umumnya mendirikan suatu kantor akuntan serta termasuk dalam kategori akuntan
publik. Untuk dapat berpraktik sebagai akuntan publik dan mendirikan kantor
akuntan, harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan.
Seorang akuntan publik dapat memberikan :
1. Jasa
pemeriksaan (audit)
2. Jasa
perpajakan (tax services)
3. Jasa
konsultasi manajemen (management advisory services)
Akuntan manajemen atau akuntan
internal (internal accountans) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu
perusahaan atau organisasi. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa
sampai dengan kepala bagian akuntansi, controller atau direktur keuangan. Tugas
yang dikerjakan dapat berupa :
1. Penyusunan
sistem akuntansi
2. Penyusunan
laporan akuntansi kepada pihak-pihak diluar perusahaan
3. Penyusunan
laporan akuntansi kepada manajemen
4. Penyusunan
anggaran
5. Menangani
masalah perpajakan
6. Melakukan
pemeriksaan intern
Akuntan pemerintah adalah akuntan
yang bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti di departemen-departemen,
Badan Pengawas Keuangan, dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan
(BEPEKA), Direktorat Jendral Pajak, dll.
Akuntansi pendidik bertugas dalam
pendidikan akuntansi, yaitu mengajar menyusun kurikulum pendidikan akuntansi
dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.
BIDANG AKUNTANSI
Kecendrungan untuk spesialisasi
disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan
bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor
tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat
telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam
spesialisasi tertentu.
Akuntansi
Keuangan (Financial Accounting). Bidang ini
berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan dan
berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak diluar perusahaan serta
laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose).
Hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun
laporan keuangan adalah aturan-aturan yg telah disetujui bersama. Aturan-aturan
itu disebut “standar akuntansi keuangan”. Adalah kewajiban bagi perusahaan
untuk mengikuti standar akuntansi
keuangan tersebut dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Standar akuntansi
keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK).
Auditing (auditing). Bidang ini
berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh
akuntansi keuangan. Tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang
disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat
dicakup. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, dll. Konsep yang
mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa.
Dalam melakukan audit, akuntan tunduk pada standar
auditing dan kode etik akuntan. Standar auditing dikeluarkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia dalam bentuk Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Audit
merupakan jasa utama yg diberikanoleh akuntan publik, tetapi hampir semua
perusahaan besar juga memperkerjakan pegawai yang berfungsi sebagai pemeriksa
intern (internal auditor). Tugas utamanya adalah menentukan sampai sejauh mana
tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi kebijakan dan prosedur yang
ditetapkanoleh manajemen perusahaan.
Akuntansi Manajemen (Management
Accounting). Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk
manajemen perusahaan. Kegunaannya adalah mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
dalam tahun terakhir ini, akuntan publik telah
mengembangkan penyediaan jasa konsultasi bisnis (business consulting) dan jasa
konsultasi ekonomi dan keuangan (economic and financial consulting).
Akuntansi
Biaya (Cost Accounting). Bidang ini
menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Fungsi utamanya adalah
mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah
terjadi maupun yang akan terjadi.
Akuntansi
Perpajakan (Tax Accounting). Laporan akuntansi
yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk tujuan
lain, disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian
keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Dalam menghadapi masalah pajak,
akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan
peraturan perpajakan atau mewakili perusahaan dihadapan kantor pajak. Tugas
akuntan dalam perencanaan pajak adalah memberi nasihat tentang bagaimana cara
meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan.
Nasihat-nasihat tersebut diantaranya pemilihan bentuk badan usaha, metode
akuntansi yang diterapkan dan cara menangani suatu transaksi.
Sistem
Informasi (Information System). Bidang ini
menyediakan informasi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk
pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melaui sistem ini diproses
informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham,
kreditur, badan-badan pemerintah, pemimpin perusahaan, pegawai dan pihak-pihak
lain. Aspek dari suatu sistem adalah harus dapat menghasilkan informasi pada
waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akutansi yang
wajar. Sistem yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk melindungi
kekayaan perusahaan sehingga terdapat adanya “pengendalian intern” dan mungkin
menciptakan arus laporan yang efisien dan berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan. Tugas seorang akuntan dalam bidang ini meliputi perancangan, pelaksanaan,
dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.
Penganggaran
(Budgeting). Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai
kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa datang serta analisis
dan pengontrolannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan.
Isinya rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta
nilai uang yang terlibat didalamnya.
Akuntansi
Pemerintah (Government Accounting). Bidang ini
khusus pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintah.
Menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business aspect)dari
administrasi keuangan negara dan mencakupi pengendalian atas pengeluaran
melalui anggaran negara, termasuk kesesuain dengan ketentuan undang-undang yang
berlaku.
PEMBUKUAN DAN
AKUNTANSI
Ada sedikit kekaburan antara
pembukuan (book keeping) dan akuntansi. Disebabkan keduanya saling berhubungan
dan tidak ada pemisahan yang tegas dan diterima secara umum.
Pembukuan adalah pencatatan data
perusahaan dengan suatu cara tertentu. Pemegang buku bertanggung jawab atas
semua pencatatan dalam perusahaan. Sebagian besar pekerjaan seorang pemegang
buku bersifat teknis pelaksanaan.
Akuntansi berhubungan dengan
perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah
dicatat dan penafsiran atas laporan-laporan tersebut. Akuntan biasanya memimpin
dan mengawasi pekerjaan seorang pemegang buku.
PENDIDIKAN
AKUNTANSI
Di Indonesia gelar akuntan diatur
oleh Undang-Undang No.34 Tahun 1954, yang berisi pendidikan untuk menjadi
akuntan dilakukan melalui Fakultas Ekonomi Negeri yang mempunyai jurusan
akuntansi. Terdapat 18 fakultas ekonomi universitas negeri di Indonesia yang
mempunyai jurusan akuntansi dan berhak untuk mengeluarkan akuntan. Bagi
fakultas ekonomi swasta gelar akuntan baru dapat diperoleh apabila merea telah
lulus Ujian Negara Akuntansi (UAN) yang diselenggarakan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
UNA dibagi dalam 2 tahap, yaitu UNA
Dasar, dan UNA Profesi. UNA dasar hanya ditempuh oleh yang berpendidikan
fakultas ekonomi swasta jurusan akuntansi yang minimal telah terdaftar pada
kopertis dan dapat diikuti oleh mereka yang berpendidikan fakultas ekonomi
negeri jurusan akuntansi yang belum diakui oleh Panitia Ahli Pertimbangan
Persamaan Ijazah Akuntan. Kualifikasi minimal harus sudah menempuh 110 SKS,
dengan IP minimal 2 dan nilai rata-rata minimal C untuk setiap mata kuliah yang
diujikan. Mata kuliah yg diujikan UNA Dasar meliputi: (1) statistik; (2)
akuntansi keuangan; (3) akuntansi biaya dan akuntansi manajemen; (4)manajemen
keuangan.
UNA Profesi mencakup mata ujian:
(a) auditing; (b) controllership/management control system; (c) Teori
Akuntansi; (d) Akuntansi Pemerintahan; (e) Sistem Akuntansi; dan (f)
Perpajakan. UNA Profesi dapat ditempuh yang telah lulus UNA Dasar dan lulus
ujian negara sarjana ekonomi jurusan akuntansi. Bagi lulusan perguruan tinggi
jurusan akuntansi di luar negeri yg ingin memperoleh gelar akuntansi di
Indonesia, persyaratannya ditentukan oleh Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan
Ijazah Akuntan.
Untuk dapat berpraktik sebagai
akuntan,akuntan masih harus menempuh dan lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik
(USAP) yg diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Mata ujian yang
diujikan adalah: (1) Teori dan praktik akuntansi keuangan; (2) Teori dan
praktik auditing; (3) Akuntansi manajemen dan manajemen keuangan; (4) Sistem
Informasi dan; (5) Hukum Ekonomi dan Perpajakan. Mereka yg lulus ujian
akuntansi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat,
Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia merupakan sumber tenaga akuntansi. Untuk menempuh
ujian ini, tidak diperlukan adanya jenjang pendidikan formal tertentu. Ujian
akuntansi yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah
dibagi dalam 4 tahap: (1) Tingkat Dasar I; (2) Tingkat Dasar II; (3) Tingkat
Terampil; dan (4) Tingkat Mahir.
PERKEMBANGAN
PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi
sejalan dengan jenis jasa yg diminta oleh masyarakat yang makin lama makin
kompleks. Jenis jasa yang diminta sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia
usaha.
Untuk mengetahui laba atau rugi,
pedagang-pedagang dari Genoa, pada pertengahan abad ke-14, cukup menghitung
harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan membandingkannya dengan harta
yang dibawa pada akhir suatu berangkat berlayar. Pada akhir abad ke-15,
tepatnya 1494, keluar buku pertama yang berbicara mengenai akuntansi. Buku itu
berjudul “Summa De Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang
dikarang oleh Luca Pacioli. Buku ini merupakan tonggak sejarah dalam bidang
akuntansi. Di dalamnya memuat cara-cara pembukuan yang sampai kini masih banyak
dianut.
Di Indonesia akuntansi mulai
diterapkan sejak tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada
pembukuan Amphioen Societyt yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747.
Perkembangan akuntansi yang baru muncul setelah undang-undang mengenai tanam
paksa dihapuskan, thn 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha
swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Thn
1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan baru yang lebih efisien. Selama
periode 1850-1900 terjadi dualisme antara yg menggunakan metode lama dan metode
baru. Pada awal abad 20, metode pembukuan lama hilang dari sejarah akuntansi
Belanda. Perkembangan ini juga dibawa ke Indonesia. Bidang-bidang usaha yang
besar dikuasai Belanda, bidang-bidang usaha yang kecil dibiarkan dikuasai oleh
kelompok timur asing, seperti Cina, Arab, India, dll. Dalam ini muncul sistem
pembukuan Cina (sistem Hokian, Canton, Hakha, Tio Tjoe), Arab, India, dll.
Fungsi auditing dikenalkan di
Indonesia sejak thn 1907, yaitu dengan dikirimnya Van Schagen, anggota NIVA.
Tugas pokoknya adalah menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Dan ini
merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (Government Accountant
Dienst=GAD) yang diresmikan thn 1915. Akuntan publik pertama adalah Frese &
Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia, thn 1918. Thn 1920 berdiri
kantor akuntan H.Y Voerens. Thn 1921 didirikan Jawatan Akuntan Pajak (Belasting
Accountant Dienst=BAD). Akuntan intern yang pertama kali datang ke Indonesia
adalah J.W. Labrijn yang berada di Indonesia thn 1896. Orang Indonesia pertama
yg bekerja di bidang akuntansi tercatat JD. Massie, yang diangkat sebagai
pemegang buku untuk Jawatan Akuntan Pajak pda 21 September 1929.
Setelah Indonesia merdeka,
kekurangan tenaga akuntan sangat terasa. Thn 1947, hanya ada seorang akuntan
berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Setelah pengakuan kedaulatan oleh
Belanda, pemerintah RI baru mempunyai kesempatan untuk mengirim putra-putranya
keluar negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri, pendidikan akuntan
mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia thn 1952 kemudian diikuti oleh fakultas-fakultas ekonomi
di Padjajaran (1961), Universitas Sumut (1962), Universitas Airlangga (1962),
dan Universitas Gajah Mada (1964). Institut Ilmu Keuangan (sekarang STAN)
membuka jurusan akuntansi thn 1960. Sekarang fakultas ekonomi
universitas-universitas negeri yang mempunyai jurusan akuntansi terdapat di
Universitas Andalas, Universitas Hasanuddin, Undip, dll.
Organisasi profesi yang menghimpun
para akuntan di Indonesia berdiri 23 Desember 1957, bernama Ikatan Akuntansi
Indonesia (IAI), didirikan oleh lima
akuntan Indonesia. Pada waktu itu anggotanya baru sebelas. Thn 1978 berdiri
Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pubik. Thn 1986 berdiri Ikatan
Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen Akuntan Pemerintah. Profesi
akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak 1967. Dikeluarkannya
Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri, thn 1968 merupakan pendorong
berkembangnya profesi akuntansi. Pemerintah sangat berperan dalam mendorong
perkembangan profesi ini, dengan membentuk Tim Koordinasi Pengembangan
Akuntansi thn 1985.
No comments:
Post a Comment