Sunday, April 21, 2013

Gambaran Umum Akuntansi



BAB I : GAMBARAN UMUM AKUNTANSI
KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
Sebelum belajar akuntansi, beberapa pertanyaan perlu memperoleh jawaban.
Apa akuntansi itu dan apa tugas seorang akuntan? Apa manfaat bidang ini? Dalam kaitan dengan tugas akuntan perlu dijawab bidang-bidang apa saja yang termasuk dalam akuntansi? Bagaimana untuk dapat menjadi akuntan? Bagaimana perkembangan profesi ini?
Dalam kehidupan sehari-sehari tanpa terasa sebetulnya kita telah menggunakan jasa bidang ini. Ketika seorang ibu membuat catatan tentang barang-barang yang telah dibeli sehabis belanja di pasar, maka ibu tadi telah menerapkan sebagian teknik akuntansi. Untuk skala yang lebih besar, misalnya perusahaan, penerapan pengetahuan di bidang akuntansi tentu akan semakin luas.
Mengapa mereka melakukan itu? Karena kebutuhan akan informasi yang dapat digunakan akan menentukan tindakan yang harus diambil.
Dalam sebuah perusahaan besar, informasi yang diperlukan sangat banyak dan bervariasi.
Perusahaan-perusahaan besar bertanggung jawab kepada pemegang sahamnya, kepada badan-badan pemerintah, dan kepada masyarakat. Untuk pertanggungjawaban tadi manajemen perusahaan harus mengelola sumber daya yang dikuasai sebaik mungkin. Mereka juga perlu mengukur hasil yang telah dicapai. Informasi tersebut perlu dilaporkan kepada pihak-pihak yang harus menerima pertanggungjawaban. Pihak-pihak tersebut akan dapat menggunakan informasi tersebut dalam proses pengambilan keputusan yang harus mereka buat.
Dalam sistem pertanggungjawaban terlihat adanya arus informasi dari yang mempertanggungjawabkan kepada yang menerima pertanggungjawaban. Akuntansi dapat membantu dalam menghasilkan informasi yang diperlukan. Informasi yang dihasilkan oleh akuntansi disebut informasi informasi akuntansi/accounting information.
            Jadi, dapat disimpulkan bahwa akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna. Kegunaan tersebut terutama berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dan pertanggungjawaban. Akuntansi adalah media komunikasi, karena itu sering disebut sebagai “bahasanya dunia usaha” (business language).


PENGERTIAN AKUNTANSI
American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai :
“proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.”
Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni :
1.      Kegiatan Akuntansi
Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.
2.      Kegunaan Akuntansi
Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi (economic information) dari suatu kesatuan ekonomi (economic entity) kepada pihak-pihak yg berkepentingan. Yang dimaksud dengan kesatuan ekonomi adalah badan usaha (business enterprice). Informasi tersebut berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun pihak-pihak diluar perusahaan.
Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis, dan pengendalian transaksi serta kegiatan-kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya. Kegiatan akuntansi meliputi :
1.      Pengidentifikasikan dan pengukuran data yg relevan untuk suatu pengambilan keputusan.
2.      Pemprosesan data yg bersangkutan kemudian pelaporan informasi yg dihasilkan.
3.      Pengkomunikasikan informasi kepada pemakai laporan.


PEMAKAI INFORMASI AKUNTANSI
Akuntansi menyediakan cara untukmengumpulkan data ekonomis dan melaporkannya kepada bermacam-macam individu dan pihak-pihak yg berkepentingan. Pemilik dan calon pemilik dari suatu perusahaan perlu mengetahui bagaimana keadaan keuangan perusahaan dan prospeknya di masa datang.
Pihak kreditur (misalnya bank) ingin mengetahui perkembangan perusahaan setelah pinjaman di berikan. Bagi calon kreditur, informasi tentang perusahaan diperlukan untuk menilai resiko yg akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan untuk diberikan.
Badan-badan pemerintah sangat berkenan dengan kegiatan keuangan perusahaan untuk tujuan-tujuan pajak dan pengaturan-pengaturannya. Kantor pajak berkepentingan terhadap informasi akuntansi perusahaan untuk memeriksa kebenaran jumlah pajak yg dilaporkan. Pegawai dan serikat pekerjanya sangat tertarik mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan yg memperkerjakannya.
Pihak yg sangat tergantung dan paling banyak berhubungan dengan hasil akuntansi adalah mereka yg diberi tanggung jawab untuk melaksanakan kegiatan perusahaan. Secara keseluruhan mereka disebut sebagai manajemen (management) perusahaan. Jenis informasi yg dibutuhkan untuk tiap-tiap manajemen perusahaan berbeda sesuai dengan besarnya perusahaan. Manajemen perusahaan kecil hanya membutuhkan informasi akuntansi sedikit saja. Semakin besar perusahaan, semakin sedikit kesempatan manajemen perusahaan untuk berhubungan langsung dengan kegiatan sehari-hari. Walau demikian, ia harus mendapatkan informasi yg tepat mengenai bermacam-macam aspek yg terdapat dalam perusahaan itu.
Informasi yg relevan untuk satu pihak mengkin menjadi tidak relevan bagi pihak lain. Tetapi bagi kelompok-kelompok yg membutuhkan informasi akuntansi dapat diidentifikasikan, informasi yg relevan juga dapat ditentukan. Jika hal tersebut telah diketahui, seorang akuntan dapat menciptakan kerangka sistem informasi yg diperlukan untuk membantu setiap kelompok tersebut dalam membuat penilaian dan keputusan yang berhubungan dengan tindakan-tindakan dimasa mendatang.


HUBUNGAN DENGAN BIDANG-BIDANG LAIN
Mereka yg bekerja di bagian keuanagn, produksi, pemasarn, kepegawaian, dan direksi tidak perlu seorang ahli dibidang akuntansi. Tetapi efektivitas mereka akan bertambah bila mereka mengetahui pronsip-prinsip akuntansi.
Pihak-pihak yang tidak berkecimpung dalam dunia usaha juga menggunakan informasi akuntansi, jadi mereka perlu mengetahui prinsip dan istilah-istilah akuntansi. Misalnya, seorang insinyur yang diberi tugas memilih teknik produksi yang paling baik, akan memerlukan informasi tentang biaya sebagai faktor yang menentukan.
Pada akhirnya, semua orang akan berhubungan dengan transaksi usaha sehingga harus memperhatikan aspek keuangan yang terdapat dalam dirinya sediri dan mungkin juga aspek keuangan pihak lain. Makin dekat hubungannya dengan kegiatan yang bersifat keuangan, makin besar kebutuhan untuk mengerti konsep dan  istilah akuntansi.


PEKERJAAN AKUNTAN
Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi :
1.      Akuntan publik (public accountans)
2.      Akuntan manajemen (management accountans)
3.      Akuntan pemerintah (government accountans)
4.      Akuntan pendidik
Akuntan publik atau disebut akuntan eksternal (external accountans) adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu. Mereka bekerja secara bebas, umumnya mendirikan suatu kantor akuntan serta termasuk dalam kategori akuntan publik. Untuk dapat berpraktik sebagai akuntan publik dan mendirikan kantor akuntan, harus memperoleh izin dari Departemen Keuangan.
Seorang akuntan publik dapat memberikan :
1.      Jasa pemeriksaan (audit)
2.      Jasa perpajakan (tax services)
3.      Jasa konsultasi manajemen (management advisory services)
Akuntan manajemen atau akuntan internal (internal accountans) adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi. Jabatan yang dapat diduduki mulai dari staf biasa sampai dengan kepala bagian akuntansi, controller atau direktur keuangan. Tugas yang dikerjakan dapat berupa :
1.      Penyusunan sistem akuntansi
2.      Penyusunan laporan akuntansi kepada pihak-pihak diluar perusahaan
3.      Penyusunan laporan akuntansi kepada manajemen
4.      Penyusunan anggaran
5.      Menangani masalah perpajakan
6.      Melakukan pemeriksaan intern
Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan pemerintah, seperti di departemen-departemen, Badan Pengawas Keuangan, dan Pembangunan (BPKP), Badan Pengawas Keuangan (BEPEKA), Direktorat Jendral Pajak, dll.
Akuntansi pendidik bertugas dalam pendidikan akuntansi, yaitu mengajar menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan penelitian di bidang akuntansi.
BIDANG AKUNTANSI
Kecendrungan untuk spesialisasi disebabkan oleh perkembangan perusahaan, timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan oleh pemerintah  terhadap kegiatan perusahaan. Faktor-faktor tersebut bersama-sama dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang cepat telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.
Akuntansi Keuangan (Financial Accounting). Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan dan berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak diluar perusahaan serta laporan yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose).
Hal penting yang harus diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan adalah aturan-aturan yg telah disetujui bersama. Aturan-aturan itu disebut “standar akuntansi keuangan”. Adalah kewajiban bagi perusahaan untuk  mengikuti standar akuntansi keuangan tersebut dalam menyusun laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak diluar perusahaan. Standar akuntansi keuangan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi  Keuangan (PSAK).
            Auditing (auditing). Bidang ini berhubungan dengan audit secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Tujuan utama audit adalah agar informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup. Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, dll. Konsep yang mendasari auditing adalah objektivitas dan independensi dari pemeriksa.
Dalam melakukan audit, akuntan tunduk pada standar auditing dan kode etik akuntan. Standar auditing dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dalam bentuk Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Audit merupakan jasa utama yg diberikanoleh akuntan publik, tetapi hampir semua perusahaan besar juga memperkerjakan pegawai yang berfungsi sebagai pemeriksa intern (internal auditor). Tugas utamanya adalah menentukan sampai sejauh mana tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi kebijakan dan prosedur yang ditetapkanoleh manajemen perusahaan.
            Akuntansi Manajemen (Management Accounting). Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan. Kegunaannya adalah mengendalikan kegiatan perusahaan, memonitor arus kas, dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan.
dalam tahun terakhir ini, akuntan publik telah mengembangkan penyediaan jasa konsultasi bisnis (business consulting) dan jasa konsultasi ekonomi dan keuangan (economic and financial consulting).
Akuntansi Biaya (Cost Accounting). Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Fungsi utamanya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang akan terjadi.
Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting). Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk tujuan lain, disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Dalam menghadapi masalah pajak, akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak (tax planning), pelaksanaan peraturan perpajakan atau mewakili perusahaan dihadapan kantor pajak. Tugas akuntan dalam perencanaan pajak adalah memberi nasihat tentang bagaimana cara meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan. Nasihat-nasihat tersebut diantaranya pemilihan bentuk badan usaha, metode akuntansi yang diterapkan dan cara menangani suatu transaksi.
Sistem Informasi (Information System). Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non-keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melaui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan pemerintah, pemimpin perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Aspek dari suatu sistem adalah harus dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk yang bermanfaat dan pada tingkat akutansi yang wajar. Sistem yang dirancang haruslah menyediakan cara untuk melindungi kekayaan perusahaan sehingga terdapat adanya “pengendalian intern” dan mungkin menciptakan arus laporan yang efisien dan berguna  bagi pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan. Tugas seorang akuntan dalam bidang ini meliputi perancangan, pelaksanaan, dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.
Penganggaran (Budgeting). Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu dimasa datang serta analisis dan pengontrolannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Isinya rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat didalamnya.
Akuntansi Pemerintah (Government Accounting). Bidang ini khusus pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang terjadi di badan pemerintah. Menyediakan laporan akuntansi tentang aspek kepengurusan (business aspect)dari administrasi keuangan negara dan mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara, termasuk kesesuain dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.


PEMBUKUAN DAN AKUNTANSI
Ada sedikit kekaburan antara pembukuan (book keeping) dan akuntansi. Disebabkan keduanya saling berhubungan dan tidak ada pemisahan yang tegas dan diterima secara umum.
Pembukuan adalah pencatatan data perusahaan dengan suatu cara tertentu. Pemegang buku bertanggung jawab atas semua pencatatan dalam perusahaan. Sebagian besar pekerjaan seorang pemegang buku bersifat teknis pelaksanaan.
Akuntansi berhubungan dengan perancangan sistem pencatatan, penyusunan laporan berdasarkan data yang telah dicatat dan penafsiran atas laporan-laporan tersebut. Akuntan biasanya memimpin dan mengawasi pekerjaan seorang pemegang buku.


PENDIDIKAN AKUNTANSI
Di Indonesia gelar akuntan diatur oleh Undang-Undang No.34 Tahun 1954, yang berisi pendidikan untuk menjadi akuntan dilakukan melalui Fakultas Ekonomi Negeri yang mempunyai jurusan akuntansi. Terdapat 18 fakultas ekonomi universitas negeri di Indonesia yang mempunyai jurusan akuntansi dan berhak untuk mengeluarkan akuntan. Bagi fakultas ekonomi swasta gelar akuntan baru dapat diperoleh apabila merea telah lulus Ujian Negara Akuntansi (UAN) yang diselenggarakan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
UNA dibagi dalam 2 tahap, yaitu UNA Dasar, dan UNA Profesi. UNA dasar hanya ditempuh oleh yang berpendidikan fakultas ekonomi swasta jurusan akuntansi yang minimal telah terdaftar pada kopertis dan dapat diikuti oleh mereka yang berpendidikan fakultas ekonomi negeri jurusan akuntansi yang belum diakui oleh Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan. Kualifikasi minimal harus sudah menempuh 110 SKS, dengan IP minimal 2 dan nilai rata-rata minimal C untuk setiap mata kuliah yang diujikan. Mata kuliah yg diujikan UNA Dasar meliputi: (1) statistik; (2) akuntansi keuangan; (3) akuntansi biaya dan akuntansi manajemen; (4)manajemen keuangan.
UNA Profesi mencakup mata ujian: (a) auditing; (b) controllership/management control system; (c) Teori Akuntansi; (d) Akuntansi Pemerintahan; (e) Sistem Akuntansi; dan (f) Perpajakan. UNA Profesi dapat ditempuh yang telah lulus UNA Dasar dan lulus ujian negara sarjana ekonomi jurusan akuntansi. Bagi lulusan perguruan tinggi jurusan akuntansi di luar negeri yg ingin memperoleh gelar akuntansi di Indonesia, persyaratannya ditentukan oleh Panitia Ahli Pertimbangan Persamaan Ijazah Akuntan.
Untuk dapat berpraktik sebagai akuntan,akuntan masih harus menempuh dan lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) yg diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Mata ujian yang diujikan adalah: (1) Teori dan praktik akuntansi keuangan; (2) Teori dan praktik auditing; (3) Akuntansi manajemen dan manajemen keuangan; (4) Sistem Informasi dan; (5) Hukum Ekonomi dan Perpajakan. Mereka yg lulus ujian akuntansi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia merupakan sumber tenaga akuntansi. Untuk menempuh ujian ini, tidak diperlukan adanya jenjang pendidikan formal tertentu. Ujian akuntansi yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah dibagi dalam 4 tahap: (1) Tingkat Dasar I; (2) Tingkat Dasar II; (3) Tingkat Terampil; dan (4) Tingkat Mahir.


PERKEMBANGAN PROFESI AKUNTANSI
Perkembangan profesi akuntansi sejalan dengan jenis jasa yg diminta oleh masyarakat yang makin lama makin kompleks. Jenis jasa yang diminta sangat dipengaruhi oleh perkembangan dunia usaha.
Untuk mengetahui laba atau rugi, pedagang-pedagang dari Genoa, pada pertengahan abad ke-14, cukup menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dan membandingkannya dengan harta yang dibawa pada akhir suatu berangkat berlayar. Pada akhir abad ke-15, tepatnya 1494, keluar buku pertama yang berbicara mengenai akuntansi. Buku itu berjudul “Summa De Arithmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang dikarang oleh Luca Pacioli. Buku ini merupakan tonggak sejarah dalam bidang akuntansi. Di dalamnya memuat cara-cara pembukuan yang sampai kini masih banyak dianut.
Di Indonesia akuntansi mulai diterapkan sejak tahun 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphioen Societyt yang berdiri di Jakarta sejak tahun 1747. Perkembangan akuntansi yang baru muncul setelah undang-undang mengenai tanam paksa dihapuskan, thn 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha swasta Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Thn 1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan baru yang lebih efisien. Selama periode 1850-1900 terjadi dualisme antara yg menggunakan metode lama dan metode baru. Pada awal abad 20, metode pembukuan lama hilang dari sejarah akuntansi Belanda. Perkembangan ini juga dibawa ke Indonesia. Bidang-bidang usaha yang besar dikuasai Belanda, bidang-bidang usaha yang kecil dibiarkan dikuasai oleh kelompok timur asing, seperti Cina, Arab, India, dll. Dalam ini muncul sistem pembukuan Cina (sistem Hokian, Canton, Hakha, Tio Tjoe), Arab, India, dll.
Fungsi auditing dikenalkan di Indonesia sejak thn 1907, yaitu dengan dikirimnya Van Schagen, anggota NIVA. Tugas pokoknya adalah menyusun dan mengontrol pembukuan perusahaan. Dan ini merupakan cikal bakal dibukanya Jawatan Akuntan Negara (Government Accountant Dienst=GAD) yang diresmikan thn 1915. Akuntan publik pertama adalah Frese & Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia, thn 1918. Thn 1920 berdiri kantor akuntan H.Y Voerens. Thn 1921 didirikan Jawatan Akuntan Pajak (Belasting Accountant Dienst=BAD). Akuntan intern yang pertama kali datang ke Indonesia adalah J.W. Labrijn yang berada di Indonesia thn 1896. Orang Indonesia pertama yg bekerja di bidang akuntansi tercatat JD. Massie, yang diangkat sebagai pemegang buku untuk Jawatan Akuntan Pajak pda 21 September 1929.
Setelah Indonesia merdeka, kekurangan tenaga akuntan sangat terasa. Thn 1947, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda, pemerintah RI baru mempunyai kesempatan untuk mengirim putra-putranya keluar negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri, pendidikan akuntan mulai dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia thn 1952 kemudian diikuti oleh fakultas-fakultas ekonomi di Padjajaran (1961), Universitas Sumut (1962), Universitas Airlangga (1962), dan Universitas Gajah Mada (1964). Institut Ilmu Keuangan (sekarang STAN) membuka jurusan akuntansi thn 1960. Sekarang fakultas ekonomi universitas-universitas negeri yang mempunyai jurusan akuntansi terdapat di Universitas Andalas, Universitas Hasanuddin, Undip, dll.
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di Indonesia berdiri 23 Desember 1957, bernama Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI),  didirikan oleh lima akuntan Indonesia. Pada waktu itu anggotanya baru sebelas. Thn 1978 berdiri Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Pubik. Thn 1986 berdiri Ikatan Akuntan Indonesia Kompartemen Akuntan Manajemen Akuntan Pemerintah. Profesi akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak 1967. Dikeluarkannya Undang-Undang Penanaman Modal Dalam Negeri, thn 1968 merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Pemerintah sangat berperan dalam mendorong perkembangan profesi ini, dengan membentuk Tim Koordinasi Pengembangan Akuntansi thn 1985.

No comments:

Post a Comment