BAB XII : KAS DAN SURAT-SURAT BERHARGA
PENILAIAN DAN PELAPORAN KAS
Yang di maksud dengan kas adalah
segala sesuatu (baik yang berbentuk uang atau bukan) yang dapat tesedia segera
dan di terima sebagai alat pelunasan kewajiban pada nilai nominalnya. Termasuk
dalam kas adalah Rekening giro di bank dan uang kas yg ada di perusahaan.
PENGANDALIAN KAS
Beberapa hal yg harus diperhatikan
pada pengelolaan kas adalah :
1.
Perencanaan arus kas (cash flow planning).
2.
Pengendalian penerimaan
kas.
3.
Pengendalian
pengeluaran kas.
4.
Melakukan rekonsiliasi
bank.
5.
Penerapan sistem dana
tetap untuk kas kecil.
ANGGARAN KAS
Anggran
kas dapat di gunakan sebagai alat pengendalian penerimaan dan pengeluaran kas.
Pada masa tertentu, anggaran kas di bandingkan dengan realisasinya.
PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS
Prosedur
penerimaan kas perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
1.
Terdapat pemisahan tugas
antara yang menyimpan,yang menerima dan yang mencatat penerimaan uang.
2.
Setiap penerimaan uang
langsung di setor ke bank sebagaimana adanya.
Prosedur
pengeluaran kas harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Semua pengeluaran di
lakukan dengan cek. Pengeluaran-pengeluaran dalam jumlah kecil dilakukan dengan
dana kas kecil.
2.
Semua pengeluaran kas
harus memperoleh persetujuan dari pihak yang berwenang terlebih dahulu.
3.
Terdapat pemisahan
tugas antara yang berhak menyetujui pengeluaran kas,yang menyimpan uang kas dan
melakukan pengeluaran serta yang mencatat pengeluaran kas.
SISTEM VOUCHER
Salah satu prosedur yg dapat di
gunakan untuk mengendalikan pengeluaran kas adalah sistem voucher (voiucher system). Jika di gambarkan
secara sederhana maka sistem voucher adalah seperti gambar di bawah .
VOUCHER
à
BUKU VOUCHER à ARSIP VOUCHER BELUM DI BAYAR à
chek à
à
BUKU VOUCHER à BUKU CEK KELUAR à ARSIP VOUCHER
TELAH DI BAYAR
VOUCHER
Dalam
sistem voucher, setiap pembelian barang dan jasa yang pada akhirnya harus di
selesaikan dengen pengeluaran uang, di buatkan bukti intern yg di sebut
voucher.
BUKU VOUCHER
Dalam
sistem voucher, semua transaksi pembelian, baik tunai maupun kredit, di catat
terlebih dahulu sebagai utang voucher (voucher
payable). Setelah di buatkan voucher, setiap transaksi di catat di dalam
buku voucher.
ARSIP VOUCHER BELUM DI BAYAR
Seteleh
di catat dalam buku voucher, tahap berikutnya adalah menyimpan voucher yg
bersangkutan dalam “Arsip Voucher Belum Dibayar”. Dalam arsip ini, voucher di
simpan menurut tanggal pembayaran. Pada saat harus di bayar, voucher di ambil
dari arsip untuk di buatkan cek.
BUKU CEK KELUAR
Seperti
telah di jelaskan, pada saat harus di bayar,voucher di ambil dari arsip voucher
belum dibayar untuk di buatkan cek. Pada saat kolom “Pembayaran” dari buku
voucher di isi dengan tanggal dan nomor cek yang di keluarkan. Cek yang di
keluarkan perusahaan di catat dalam buku cek keluar.
ARSIP VOUCHER TELAH DI BAYAR
Setelah
di bayar voucher dan dokumen-dokumen lain nya di cap “LUNAS” kemudian di simpan
dalam arsip “Voucher Telah Dibayar”. Arsip ini di buat terpisah dengan “Voucher
Belum Dibayar”
SALDO BUKU
Dalam rekonsiliasi bank, saldo buku
adalah akun bank di buku besar perusahaan. Saldo buku dapat di hitung setelah
pemindahan dari buku penerimaan bank dan buku cek keluar selesai di lakukan.
Buku penerimaan bank padahakikatnya sama dengan buku penerimaan kas yang telah
di bicarakan sebelumnya. Akan tetapi, untuk memungkinkan di buatkan rekonsiliasi
bank, buku harian tersebut perlu di tambah dengan kolom yang menunjukan jumlah
serta dokumen penyetoran uang ke bank.
PROSEDUR REKONSILIASI
Rekonsiliasi
bank di gunakan dengan jalan :
1.
Mencocokan setiap
penyetoran yg terdapat dalam buku penerimaan bank dengan setiap ayat jurnal
kredit dalam laporean rekening koran.
2.
Mencocokan setiap
pengeluaran uang yg terdapat dalam buku cek keluar denagan setiap ayat jurnal
debit dalam laporan rekening koran.
Pos pos
rekonsiliasi yang termasuk dalam bagian pertama rekonsiliasi bank terdiri dari:
1.
Penerimaan dan
pengeluaran telah di catat oleh bank, tetapi belum di catat oleh perusahaan.
Hal ini di sebabkan oleh kelambatan perusahaan dalam pencatatan.
2.
Kesalahan pencatatan di
lakukan oleh perusahaan.
JURNAL PENYESUAIAN
Rekonsiliasi
bank menunjukan bahwa ada beberapa transaksi penerimaan dan pengeluaran uang yg
belum di catat perusahaan. Di samping itu, terdapat kesalahan pencatatan yg
berlum di koreksi. Untuk itu ayat jurnal penyesuaian perlu di buat. Ayat jurnal
penyesuaian atau koreksi yg di buat untuk pos-pos rekonsiliasi yang terdapat
dalam bagian pertama rekonsiliasi bank. Pos-pos ini muncul karena kelambatan
dalam mencatat transaksi atau peencatatan oleh perusahaan.
DANA KECIL
Untuk mengatasi pengeluaran-pengeluaran
kecil seperti ongkos becak.ongkos taksi membeli guala dan lain-lain. Perusahaan
menyisihkan sejumlah uang tertentu yang di sebut dana kecil.(prety cash fund). Uang yang di sisih kan
untuk dana kas kecil ini di pegang oleh kasir yang di tunjuk. Jenis dan jumlah
pengeluaran uang tertentu yang telah di tetapkan dapat di lakukan melalui
dengan kas kecil.
PEMBENTUKAN DANA KAS KECIL
Tahap
pertama dalam pembentukan dana kas kecil adalah menaksir jumlah yang
diperlukan untuk dana tersebut. Setelah
jumlah ini ditentukan, katakanlah Rp100 sebuah cek ditarik dan diberi
keterangan untuk dana kas kecil.
BUKTI KAS KECIL
Pengeluaran uang yang di lakukan melalui dana
kas kecil di buatkan bukti kas kecil (petty
cash voucher ). Dalam bukti kas kecil di cantumkan nama dan tanda tangan
penerima uang yang dapat saja berasal dari dalam perusahaan sendiri.
BUKU KAS KECIL
Pemegang kas kecil mencatat semua
bukti kas kecil dalam buku kas kecil (petty
cash book).
PERTANGGUNG JAWABAN DANA KAS KECIL
Setelah
dana kas kecil melampaui jumlah minimum tertentu pemegang dana kas kecli harus
meminta penggantian. Permintaan penggantian di lakukan dengan melampirkan buku
kas kecil serta bukti-bukti yang mendukung nya.
SURAT-SURAT BERHARGA
Surat-surat berharga adalah saham,
obligasi dan surat-surat berharga lainnya yang di miliki perusahaan dalam
rangka penanaman sementara untuk memanfaatkan dana selama tidak di gunakan.
Surat berharga mempunyai sifat :
1.
Mempunyai pasar,
sehingga dapat di perjual belikan dengan segera.
2.
Pemilikannya di lakukan
dengan maksud untuk di jual kembali dalam waktu dekat, apabila terdapat
kebutuhan dana untuk kegiatan umum perusahaan.
3.
Pemilikannya di lakukan
tidak dengan maksud untuk menguasai perusahaan lain.
PEROLEHAN
harga
perolehan surat berharga meliputi harga beli dan biaya-biaya lain yang terjadi
dalam transaksi, seperti komisi makelar.
PENJUALAN
Surat-surat
berharga akan di jual kembali, apa bila perusahaan sudah memrlukan dana.
PENERIMAAN DIVIDEN
Apabila sebelum surat-surat berharga
di jual, perusahaan menerima dividen maka dividen ini di catat sebagai
pendapatan.
JURNAL PENYESUAIAN
Surat-surat berharga di nilai pada
harga yang terendah antara harga pokok dan harga pasar (lower of cost or market). Penilaian pada harga terendah antara
harga pokok dan harga pasar, mengharuskan adanya jurnal penyesuaian jika harga
pasar lebih rendah di bandingkan dengan harga pokok.
No comments:
Post a Comment