BAB XV : PERSEDIAAN BARANG DAGANG (Penetapan Harga
Pokok)
PENETAPAN HARGA POKOK PERSEDIAAN
Nilai persediaan
barang dagang ditentukan oleh gabungan dua factor, yaitu kuantitas dan harga
pokok. Kuantitas persediaan dapat diperoleh melalui perhitungan secara fisik.
Harga pokok persediaan adalah harga untuk memperoleh persediaan tersebut.
Disamping harga beli, termasukdalam harga pokok persediaan adalah semua biaya
yang terjadi sampai dengan persediaan siap dijual, misalnya biaya pengangkutan,
bea masuk dan asuransi.
Kesulitan dalam
menetapkan harga pokok persediaan adalah apabila selama satu periode, barang
yang sama diperoleh dengan beberapa harga yang berbeda. Apabila demikian ,perlu
ditentukan harga yang akandigunakan untuk menetapkan harga pokok persediaan.
METODE FIFO (first
in-first out)
Metode FIFO (first in-first out) adalah metode
penetapan harga pokok persediaan yang didasarkan atas anggapan bahwa
barang-barang terdahulu dibeli akan merupakan barang yang dijual pertama kali.
Dalam metode ini persediaan akhir dinilai dengan harga pokok pembelian yang
paling akhir.
Jika perusahaan
menggunakan metode FIFO, persediaan akan dinilai dengan harga pembelian paling
akhir. Apabila kuantitas pada pembelian ini tidak cukup diterapkan pada
persediaan akhir, maka akan diambilkan dari pembelian terakhir berikutnya,
demikian seterusnya.
PENGARUH PERBEDAAN METODE PENETAPAN HARGA POKOK
Akibat dari
berbedanya nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan adalah berbedanya
laba bersih, total aktiva maupun total modal. Laba bersih tertinggi akan
diperoleh apabila perusahaan menggunakan metode FIFO. Laba bersih terendah akan
dihasilkan metodeLIFO. Pada metode FIFO total aktiva dan total modal juga menghasilkan angka yang
tertinggi sedang metode LIFO menghasilkan angka terendah. Metode rata-rata akan
menghasilkan laba bersih, total aktiva dan total modal diantara nilai menurut
FIFO dan LIFO.
METODE IDENTIFIKASI KHUSUS
Metode
Identifikasi Khusus adalah metode penerapan harga pokok persediaan yang
didasarkan atas harga pokok yang dikeluarkan khusus untuk barang-barang yang
bersangkutan. Metode ini , dalam praktik hanya cocok untuk barang-barang yang
jumlahnya tidak banyak dan nilai persatuannya tinggi, seperti misalnya mobil
bekas dan lukisan.
METODE TAKSIRAN
Ada dua metode
taksiran yang dapat digunakan, yaitu metode eceran dan metode laba bruto. Perlu
dicatat bahwa harga pokok persediaan yang dihitung dengan metode taksiran hanya
boleh dilakukan untuk penyusunan laporan keuangan interim (misalnya bulanan,
kuartalan, semesteran).
METODE ECERAN
Metode eceran
adalah metode penetapan harga pokok
persediaan secara taksiran yang didasarkan atas dasar hubungan, yang terdapat
dalam tahun berjalan, antara harga pokok dengan harga jual. Metode eceran banyak
digunakan oleh perusahaan dagang eceran seperti took serba ada.
METODE LABA BRUTO
Metode laba
bruto adalah metode penetapan harga pokok persediaan secara taksiran yang
didasarkan atas hubungan, yang terdapat dalam priode yang lalu, antara laba
bruto dengan harga jual. Perbedaan metode laba bruto dengan metode eceran
terletak dalam cara penentuan presentase.
No comments:
Post a Comment