BAB V : SIKLUS AKUNTANSI TAHAP PENCATATAN
SIKLUS AKUTANSI
Adalah
proses yg berjalan terus dan berulang kembali mulai dari terjadinya transaksi
sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Siklus akutansi sendiri terdiri dari
kegiatan-kegiatan sebagai berikut .
TAHAP PENCATATAN :
1.
Pembuatan atau penerimaan
bukti transaksi.
2.
Pencatatan dalam jurnal
(buku harian).
3. Pemindahan-bukuan
(posting) ke buku besar.
TAHAP PENGIKHTISARAN :
4. Pembuatan
neraca saldo (trial balance)
5. Pembuatan
neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjusment).
6. Penyusunan
laporan keuangan.
7. Pembuatan
jurnal penutup (closing entries)
8. Pembuatan
neraca saldo penutup (post closing trial
balance)
9. Pembuatan
jurnal balik (reversing entries)
Setiap transaksi perlu
ada buktinya. Kegunaan bukti transaksi adalah untuk memastikan ke habsahan
transaksi yg di catat. bukti-bukti yg di buat dan di sediakan oleh perusahaan
sendiri di sebut bukti intern,bukti-bukti yg berasal dari luar perusahaan di
sebut bukti ekstern.
BUKTI PENGELUARAN UANG
:
Pengeluaran
uang oleh perusahaan perlu di buktikan dengen kuitansi yang di tandatangani
oleh penerima. Jika pengeluaran uang
dilakukan dengan cek (chek), maka
strook yg tertinggal dalam buku cek dapat di jadikan sebagai salah satu bukti
transaksi.
BUKTI PENERIMAAN UANG :
Pada waktu menerima uang, perusahaan
harus membuat kuitansi sebagai bukti bahwa uang telah di terima.
BUKTI JURNAL :
Suatu perusahaan
menyediakan bukti khusus yg di gunakan untuk pencatatan akutansi. Bukti semacam
ini hanya khusus di gunakan sebagai bukti pencatatan akutansi dan biasanya di
sebut bukti jurnal (Jurnal Voucher).
BUKTI TRANSAKSI LAIN :
Di samping pengeluaran
dan penerimaan uang perusahaan mungkin melakukan transaksi-transaksi lain.
Misalnya ,pembelian dan penjualan secara kredit,penyerahan dan penerimaan
barang,dan lain-lain. Transaksi-transaksi ini juga perlu di buatkan buktinya.
JURNAL UMUM :
Jurnal adalah suatu
buku untuk mencatat transaksi keuangan secara kronologis dan sistematis dengan
menuliskan akun yang harus di debit dan di kredit.
Dari
pengertian tersebut dapat dijelaskan bahwa :
a.Sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti /dokumen transaksi keuangan.
b.Pencatatan transaksi di lakukan secara berurutan [kronologis] menurut tanggal kejadiannya.
c.Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan mengikuti kepada aturan mendebit dan
mengkredit akun.
d.Setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit[double entry
accounting].
e.Jumlah debit dan jumlah kredit harus sama/seimbang.
a.Sumber pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti /dokumen transaksi keuangan.
b.Pencatatan transaksi di lakukan secara berurutan [kronologis] menurut tanggal kejadiannya.
c.Sistematis artinya pencatatan dilakukan dengan mengikuti kepada aturan mendebit dan
mengkredit akun.
d.Setiap transaksi dicatat secara berpasangan ke dalam debit dan kredit[double entry
accounting].
e.Jumlah debit dan jumlah kredit harus sama/seimbang.
PEMINDAHABUKUAN KE BUKU
BESAR
Setelah bukti transaksi
dicatat dalam jurnal, tahap selanjutnya adalah memindahkan data yg terdapat
dalam jurnal ke dalam akun-akun bersangkutan di buku besar. Tahap ini di sebut
pemindahanbukuan (posting)
Urutan
yg harus di ikuti dalam menganalisis setiap transaksi adalah sebagai berikut :
1. Tentukan
jenis akun yg di pengaruhi oleh transaksi (akun
aktiva,kewajiban,modal,pendapatan,atau beban).
2. Tentukan
akibat transaksi terhadap akun (bertambah atau berkurang)
3. Tentukan
debit atau kredit atas akun yg di pengaruhi oleh transaksi.
4. Catatan
debit atas kredit dalam jurnal umum.
NERACA SALDO
Neraca saldo (neraca sisa / daftar
saldo / daftar sisa ) adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan
saldo-saldo akhir yang terdapat dalam masing-masing buku besar
Fungsi
neraca saldo :
Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
Neraca saldo berfungsi untuk menguji kebenaran pencatatan transaksi yang terjadi pada periode tertentu ke dalam jurnal dan ke buku besar dengan cara menjumlahkan saldo debetnya dan seluruh saldo kreditnya. Apabila jumlah debet sama dengan jumlah kredit berarti ada kemungkinan pencatatan telah benar, tetapi jika tidak sama berarti pencatatannya salah.
nice info, numpang copas untuk tugas ya :D
ReplyDelete