Sunday, April 21, 2013

Akun



BAB IV : AKUN
AKUN DAN BUKU BESAR
            Transaksi-transaksi yang terjadi selama suatu periode berpengaruh terhadap penambahan dan pengurangan berbagai jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban. Misalnya, perlu ada formulir khusus untuk mencatat penambahan dan pengurangan yang terjadi pada uang kas, perlengkapan, peralatan, dan lain-lain.
            Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat dan menggolong-golongkan transaksi sejenis disebut akun atau perkiraan (account), misalnya semua akun yang digunakan dalam sebuah perusahaan, disebut buku besar (ledger), agar pengertian tentang akun dapat lebih dipahami. Untuk itu, persamaan akuntansi yang digunakan oleh PO Ali (Tabel 3-1 ) ditulis kembali seperti dibawah ini:
                    Aktiva                                      =
              Kewajiban                   +   Modal
Kas   +   perlengkapan  +      kendaraan       =

Utang bank  +    utang dagang   +  Modal Ali

                Transaksi-transaksi yang terjadi di PO Ali, sebetulnya telah digolongkan, yaitu ke dalam pos-pos: Kas; perlengkapan; kendaraan; utang bank; utang dagang, dan modal Ali. Oleh karena akun juga merupakan media untuk menggolong-golongkan transaksi, maka untuk setiap pos dalam persamaan akuntansi tersebut dapat dibuatkan akan tersendiri. Jadi, untuk PO Ali akan ada akun: Kas; perlengkapan; kendaraan; utang bank; utang dagang; dan modal ali. Akun-akun inilah yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan transaksi.

BENTUK AKUN
              Bentuk akun yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian, yakni: (1) Nama akun, yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal dan pendapatan, (2) Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada akun yang bersangkutan, (3) Tempat untuk mencatat pengurangan. Seperti yang dilihat dibawah ini disebut dengan kaun bentuk T, oleh karena adanya kemiripan dengan huruf T. Sisi sebelah kiri akun disebut sisi debit dan sisi sebelah kanan disebut sisi kredit.
                                                                              Nama Akun
                Sisi sebelah kiri                                               Sisi sebelah kanan
                   (debit)                                                                (kredit)                    


                   Perkataan debit sering disingkat dengan “D”, sedangkan kredit disingkat dengan “K”. Jum;ah yang dicatat dalam sisi sebelah kanan dari akundisebut dengan kredit. Akunnya dikatakan dengan kredit.
                  Contoh berikut ini menunjukan bahwa penerimaan uang selama suatu periode dicatat secara berurutan dari atas kebawah. (Misalnya pada waktu akn dibuat laporan keuangan) angka-angka pada sisi debit dan sisi kredit dijumlahkan. (Dlam contoh ini Rp 1.820 yang dicari dengan mengurangkan jumlah sisi kredit sebesar Rp 7.980 pada jumlah sisi debit sebesar Rp 9.800)
                                                                        Kas
     Penerimaan                                                           pengeluaran
            Setoran modal                                       4.000               pembelian kendaraan                                 7.400
          Pinjaman bank                                  5.000                 pembayaran utang                                       30
Oval: 9.8000          Pendapatan jasa                                        800               Beban usaha                                              300               
  Total debit                                                                                 Cicilan hutang                                           150                          
Oval: 1.820  Saldo debit                                                                                pengambila prive                                     100
Oval: 7.980                                                                                      Total kredit                                      
                  Dalam contoh diatas, akunkas bersaldo debit sebesar Rp 1.820 oleh karena total sisi debit lebih besar dari pada total ssi kredit. Apabila terjadi sebaliknya, yaitu total sisi kredit lebih besar dari pada total sisi debit, akun yang bersangkutan dikatakan bersaldo kredit.
Akun Dua Kolom
                Apabila digambarkan dengan lebih baik, bentuk akun seperti terlihat diatas akan tampak sebagai berikut:
Nama Akun: Kas
Tanggal               

            keterangan
       
                                            Referensi            debit


             Tanggal

             keterangan
  Nomor Akun: 11
                                 Ref              kredit




200A



Saldo awal
..

Jan 3
Pembelian kendaraan
1                       7.400

Setoran modal
1                    4.000

Jan 15
Pembayaran utang
1                  30            

Pinjaman bank
1                    5.000

Jan 31
Beban usaha
2                300

Pendapatan jasa
2                       800


Cicilan utang
                  150


Oval: 9.800


Prive
Oval: 7.9802                100        

totaldebit



Total kredit


                Perhatikan bahwa dalam akun di atas telah di tamkodebah  dengan kolom-kolom tertentu.Di samping nama akun, terdapat kolom yang di beri nama: “Nomor Akun”.Dalam contoh di atas kolom ini diisi dengan angka 11 (sebelas).Angka ini merupakan nomor kode untuk kas. Kegunaan nomor kode akun dan cara penomoran akan di bicarakan kemudian. Sisi sebelah kiri maupun kanan dari akun terbagi dalam kolom-kolom “Tanggal”; “Keterangan”; “Referensi”; (disingkat Ref.) dan “Debit” untuk sisi sebelah kiri serta “Kredit” untuk sisi sebelah kanan. Pengisian kolom- kolom tersebut di atas akan di bahas dalam bab yang akan datang.
Akun Empat Kolom
Contoh akun yang menyediakan kolom untuk saldo akhir akun (sering di sebut akun empat kolom) adalah sebagai berikut:
Nama akun: kas
 


     Tanggal



          keterangan



      Ref


       
                     debit


    
                                                      kredit
  
    saldo

        debit               
             Nomor akun: 11


                                                    kredit
200A






Jan 2
Saldo awal
   -
     -
   -
     -
           -

Setoran modal
  1
   4.000
   -
       4.000
           -
Jan 3
Pinjaman bank
  1
   5.000

      9.000   


Pembelian kendaraan
  1

7.400
      1.600

Jan 15
Pembayaran utang
  1

      30
       1.570

Jan 31
Pendapatan jasa
  2
     800

       2.370


Beban usaha
  2

    300
       2.070


Cicilan utang
  2

    150
       1.920


Prive
  2

    100
       1.820

  
KLASIFIKASI AKUN
          Akun dalam buku besar biasanya diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya sebagai aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, atau beban. Klasifikasi akun-akun yang di gunakan dalam sebuah perusahaan kecil akan di terangkan dalam bab ini. Pengklasifikasian akun-akun dilakukan  sesuai dengan ketentuan bahwa transaksi-transaksi akuntansi disamping dicatat, juga harus digolong-golongkan. Transaksi yang mempunyai sifat yang sama harus dilaporkan sebagai satu kesatuan. Misalnya,dalam contoh PO Ali di muka,apabila selama bulan januari 200A telah diberi perlengkapan sebanyak empat kali, maka semua pembelian perlengkapan ini harus dicatat dalam satu kelompok transaksi yang disebut”perlengkapan”. Akun adalah satu cara untuk mengelompokkan transaksi-transaksi tersebut. Transaksi yang berhubungan dengan perlengkapan,dibuatkan akun tersendiri yang diberi nama perlengkapan,Contoh pengklasifikasian akun dijelaskan berikut ini.
Akun Neraca
Akun dapat diklasifikasikan menjadi akun-akun aktiva,kewajiban,dan modal. Akun ini sering disebut dengan akun-akun neraca atau akun riil oleh karena aktiva,kewajiban,dan modal merupakan unsur-unsur dari neraca. Contoh akun aktiva adalah kas,piutang wesel (wesel tagih), piutang dagang atau piutang usaha,perlengkapan,dan bermacam-macam beban di bayar di muka. Tanah,gedung,mesin-mesin,kendaraan,dan peralatan juga termasuk contoh-contoh akun aktiva.
Akun Laba Rugi
Dalam sistem pencatatan dengan menggunakan akun,transaksi-transaksi tersebut dicatat dalam akun-akun yang terpisah. Misalnya penjualan barang,pemberian jasa,penyewaan aktiva, peminjaman uang atau kegiatan-kegiatan lain dalam rangka usaha dan dengan tujuan memperoleh laba.akun-akun yang termasuk dalam klasifikasi ini dapat diberi nama penjualan,upah jasa,pendapatan jasa,pendapatan bunga,atau pendapatan sewa.Masing-masing dicatat dalam akun yang terpisah. Luasnya pengelompokan dan banyaknya akun beban berbeda antara satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Hal ini tergantung pada sifat dan besarnya perusahaan. Contoh akun beban adalah beban gaji,beban perlengkapan,beban listrik,air,telepon,beban penyusutan,beban bunga,beban sewa,dan serba serbi.

BUKU BESAR
             Diatas telah disebutkan bahwa buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan satu kesatuan tersendiri. Contoh dari buku besar adalah kumpulan akun yang digunakan dalam suatu perusahaan. Volume kegiatan dan informasi yang diperlukan. Akun-akun tersebut di beri nomor untuk memungkinkan pembuatan indeks dan juga untuk digunakan sebagai referensi. Nomor-nomor ini disebut dengan nomor kode akun (account code). Daftar akun-akun yang di pakai dalam suatu perusahaan lengkap dengan nomor kode akun dan namanya disebut began akun (chart of accounts).
                          Dalam menyusun bagan akun, harus diusahakan agar urutan akun dalam buku besar sesuai dengan urutannya dalam neraca dan laporan laba rugi. Tetapi sistem yang lebih fleksibel dalam pembuatan indeks akan lebih disukai. Dlam bagan akun seperti yang digmbarkan, setiap nomor akun terdidri dari dua angka. Angka  pertama menunjukan pembagian dalam kelompok-kelompok di biki besar. Nomor akun dimulai dari nomor 1 yamg menunjukan bahwa akun tersebut merupakan kelompok aktiva, nomor 2 menunjukan kelompok kewajiban, nomor 3 untuk kelompok modal, nomor 4 menujukan kelompok pendapatan dan nomor 5 menunjukan kelompok beban. Sistem pemberian nomor dengan cara ini mempunyai keuntungan dalam hal adanya kemungkinan untuk menambahkan akun baru dikemudian hari tanpa mengubah nomor-nomor akun yang sudah ada.nomor akun mungkin terdiri dari empat atau lebih angka.
          Nomor dan nama akun yang terdapat dalam bagan akun merupakan dasar untuk penggolongan transaksi usaha. Nama-nama inilah yang digunakan untuk mendebit  atau mengkredit suatu transaksi. Pemakain nama-nama lain, diluar bagan akun, tidak diperkenankan. Misalnya, pembelian meja dan kursi tidak boleh dicatat sebagai debit meja-kursi, kalau dalam bagan akun tidak terdapat akun dengan nama itu. Apabila dalam bagan akun terdapat  akun peralatan, pembelian meja dan kursi harus dicatat dalam akun ini. Suatu bagan akun, apabila sudah ditetapakn, juga tidak bersifat kaku, artinya tidak dapat diubah-ubah lagi. Namun , pada umumnya, tidak semua orang dalam perusahaan dapt mengubah bagan akun. Perubahan bagan akun perku disetujui oleh pimpinan.

ATURAN DEBIT DAN KREDIT
          Aturan untuk mendebit atau mengkredit suatu akun pada umunya dapat dijelaskan seperti dibawah ini.
Akun neraca. Aturan debit dan kredit untuk akun-akun neraca dapat dijelaskan dengan suatu gambar sebagai berikut:
                         Aktiva
                     Kewajiban+modal       
                         Akun-akun aktiva
 


Debituntuk                           Debit untuk pengurangan(-)                              penambahan (+)


                              Akun-akun utang

Debit untuk pengurangan kredit untuk                                  
(-)                                  penambahan(+)


                               Akun-akun modal

Deb it untuk                   kredit untuk
Pengurangan(-)                    penambahan(+)


Akun Laba Rugi. Seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi merupakan penambahan/penguranganbersih modal yang berasal dari kegiatan usaha. Penambahan modal dicatat sebagai kredit. Oleh karena penurangan modal dicatat sebagai kredit , maka penambahan beban ducatat sebagai debit. Aturan debit kredit yang diterapkan untuk pendapatan dan beban digambarkan sebagai berikut:
Akun modal
                     Debit (pengurangan modal)                             kredit (penambahan modal)
                          Akun-akun beban                                            Akun-akun pendapatan
    Debit untuk                 kredit untuk                        debit untuk                           kredit untuk
   Penambahan (+)      pengurangan(-)                         pengurangan (-)                   penambahan (+)




Akun Prive. Hal ini merupakan kebiasaan dalam praktik, teritama apabila pemilik tersebut bekerja penuh untuk perusahaan atau apanila perusahaan tersebut merupakan sumber penghasilannya yang utama. Debit akundapat dianggap sebagai pengurangan modal.

SALDO NORMAL
            Dalam keadaan ini akun tersebut dikatakan “seimbang” atau bersaldo nol. Apabila sebuah akun,yang biasanya mempunyaisaldo debit, ternyata bersaldo kredit, atau sebaliknya. Misalnya, saldo kredit yang terdapat pada akun peralatan kantor hanya mungkin disebabkan oleh kesalahan pencatatan. Aturan debit-kredit dan saldo normal untuk tiap-tiap jenisakun di ikhtisarkan sebagai berikut:
    Jenis akun
  penambahan
  Pengurangan
Saldo normal




Aktiva
Debit
Kredit
Debit
Kewajiban
Kredit
Debit
Kredit
Modal
Kredit
Debit
Kredit
Prive
Debit
Kredit
Debit
Pendapatan
Kredit
Debit
kredit
Beban
Debit
Kredit
Debit
.
            Jika suatu aktiva (katakanlah kas) bertambah maka akun yang bersangkutan didebit. Sebaliknya bila kas berkurang akunnya kredit suatu transaksi dicatat kedalam akun dengan menerapkan aturan debit dan kredit. Urutan-urutan yang harus diikuti untuk meneliti setiap transaksi adalah sebagai berikut:
1.      Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan) aktiva,kewajiban,modal,pendapatan dan modal.
2.      Tentukan, akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut, Gunakan bagan akun untuk menentukan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi. Setiap transaksi palin tidak ada dua akun yang akan dipengaruhi.
3.      Tentukan apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi akun tersebut harus didebit atau kredit. Tentukan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
4.      Dalam setiap transaksi jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.
5.      Jumlah debit dan kredit dicatat dalam akun yang bersangkutan

No comments:

Post a Comment