BAB IV : AKUN
AKUN DAN BUKU BESAR
Transaksi-transaksi
yang terjadi selama suatu periode berpengaruh terhadap penambahan dan
pengurangan berbagai jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban.
Misalnya, perlu ada formulir khusus untuk mencatat penambahan dan pengurangan
yang terjadi pada uang kas, perlengkapan, peralatan, dan lain-lain.
Formulir khusus yang digunakan untuk
mencatat dan menggolong-golongkan transaksi sejenis disebut akun atau perkiraan
(account), misalnya semua akun yang digunakan dalam sebuah perusahaan, disebut
buku besar (ledger), agar pengertian tentang akun dapat lebih dipahami. Untuk
itu, persamaan akuntansi yang digunakan oleh PO Ali (Tabel 3-1 ) ditulis
kembali seperti dibawah ini:
Aktiva =
|
Kewajiban + Modal
|
Kas +
perlengkapan + kendaraan =
|
Utang bank
+ utang dagang +
Modal Ali
|
BENTUK AKUN
Bentuk
akun yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian, yakni: (1) Nama akun, yang
menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal dan pendapatan, (2) Tempat
untuk mencatat penambahan yang terjadi pada akun yang bersangkutan, (3) Tempat
untuk mencatat pengurangan. Seperti yang dilihat dibawah ini disebut dengan
kaun bentuk T, oleh karena adanya kemiripan dengan huruf T. Sisi sebelah kiri
akun disebut sisi debit dan sisi sebelah kanan disebut sisi kredit.
Nama Akun
Sisi sebelah kiri
Sisi sebelah kanan
(debit) (kredit)
Perkataan debit sering
disingkat dengan “D”, sedangkan kredit disingkat dengan “K”. Jum;ah yang
dicatat dalam sisi sebelah kanan dari akundisebut dengan kredit. Akunnya
dikatakan dengan kredit.
Contoh berikut ini menunjukan
bahwa penerimaan uang selama suatu periode dicatat secara berurutan dari atas
kebawah. (Misalnya pada waktu akn dibuat laporan keuangan) angka-angka pada
sisi debit dan sisi kredit dijumlahkan. (Dlam contoh ini Rp 1.820 yang dicari
dengan mengurangkan jumlah sisi kredit sebesar Rp 7.980 pada jumlah sisi debit
sebesar Rp 9.800)
Kas
Penerimaan pengeluaran
Setoran modal
4.000 pembelian
kendaraan 7.400
Pinjaman bank 5.000 pembayaran utang 30
Pendapatan jasa
800 Beban usaha
300
Total debit
Cicilan hutang
150
Saldo debit
pengambila
prive
100
Total
kredit
Dalam contoh diatas, akunkas
bersaldo debit sebesar Rp 1.820 oleh karena total sisi debit lebih besar dari
pada total ssi kredit. Apabila terjadi sebaliknya, yaitu total sisi kredit
lebih besar dari pada total sisi debit, akun yang bersangkutan dikatakan
bersaldo kredit.
Akun Dua Kolom
Apabila
digambarkan dengan lebih baik, bentuk akun seperti terlihat diatas akan tampak
sebagai berikut:
Nama Akun: Kas
Tanggal
|
keterangan
|
Referensi debit
|
|
Tanggal
|
keterangan
|
Nomor Akun: 11
Ref kredit
|
|
|
|
|
200A
|
|
|
|
Saldo awal
|
..
|
|
Jan 3
|
Pembelian kendaraan
|
1 7.400
|
|
Setoran modal
|
1 4.000
|
|
Jan 15
|
Pembayaran utang
|
1 30
|
|
Pinjaman bank
|
1 5.000
|
|
Jan 31
|
Beban usaha
|
2 300
|
|
Pendapatan jasa
|
2 800
|
|
|
Cicilan utang
|
150
|
|
|
|
|
|
Prive
|
2 100
|
|
totaldebit
|
|
|
|
Total kredit
|
|
Perhatikan bahwa dalam akun di
atas telah di tamkodebah dengan kolom-kolom
tertentu.Di samping nama akun, terdapat kolom yang di beri nama: “Nomor
Akun”.Dalam contoh di atas kolom ini diisi dengan angka 11 (sebelas).Angka ini
merupakan nomor kode untuk kas. Kegunaan nomor kode akun dan cara penomoran
akan di bicarakan kemudian. Sisi sebelah kiri maupun kanan dari akun terbagi
dalam kolom-kolom “Tanggal”; “Keterangan”; “Referensi”; (disingkat Ref.) dan
“Debit” untuk sisi sebelah kiri serta “Kredit” untuk sisi sebelah kanan.
Pengisian kolom- kolom tersebut di atas akan di bahas dalam bab yang akan
datang.
Akun Empat Kolom
Contoh
akun yang menyediakan kolom untuk saldo akhir akun (sering di sebut akun empat
kolom) adalah sebagai berikut:
Nama akun: kas
Tanggal
|
keterangan
|
Ref
|
debit
|
kredit
|
saldo
debit
|
Nomor akun: 11
kredit
|
200A
|
|
|
|
|
|
|
Jan 2
|
Saldo awal
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
Setoran modal
|
1
|
4.000
|
-
|
4.000
|
-
|
Jan 3
|
Pinjaman bank
|
1
|
5.000
|
|
9.000
|
|
|
Pembelian kendaraan
|
1
|
|
7.400
|
1.600
|
|
Jan 15
|
Pembayaran utang
|
1
|
|
30
|
1.570
|
|
Jan 31
|
Pendapatan jasa
|
2
|
800
|
|
2.370
|
|
|
Beban usaha
|
2
|
|
300
|
2.070
|
|
|
Cicilan utang
|
2
|
|
150
|
1.920
|
|
|
Prive
|
2
|
|
100
|
1.820
|
|
KLASIFIKASI AKUN
Akun dalam buku besar biasanya
diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya sebagai aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan, atau beban. Klasifikasi akun-akun yang di gunakan dalam sebuah
perusahaan kecil akan di terangkan dalam bab ini. Pengklasifikasian akun-akun
dilakukan sesuai dengan ketentuan bahwa
transaksi-transaksi akuntansi disamping dicatat, juga harus digolong-golongkan.
Transaksi yang mempunyai sifat yang sama harus dilaporkan sebagai satu
kesatuan. Misalnya,dalam contoh PO Ali di muka,apabila selama bulan januari
200A telah diberi perlengkapan sebanyak empat kali, maka semua pembelian
perlengkapan ini harus dicatat dalam satu kelompok transaksi yang
disebut”perlengkapan”. Akun adalah satu cara untuk mengelompokkan
transaksi-transaksi tersebut. Transaksi yang berhubungan dengan
perlengkapan,dibuatkan akun tersendiri yang diberi nama perlengkapan,Contoh
pengklasifikasian akun dijelaskan berikut ini.
Akun Neraca
Akun
dapat diklasifikasikan menjadi akun-akun aktiva,kewajiban,dan modal. Akun ini
sering disebut dengan akun-akun neraca atau akun riil oleh karena aktiva,kewajiban,dan
modal merupakan unsur-unsur dari neraca. Contoh akun aktiva adalah kas,piutang
wesel (wesel tagih), piutang dagang atau piutang usaha,perlengkapan,dan
bermacam-macam beban di bayar di muka. Tanah,gedung,mesin-mesin,kendaraan,dan
peralatan juga termasuk contoh-contoh akun aktiva.
Akun Laba Rugi
Dalam
sistem pencatatan dengan menggunakan akun,transaksi-transaksi tersebut dicatat dalam akun-akun yang
terpisah. Misalnya penjualan
barang,pemberian jasa,penyewaan aktiva, peminjaman uang atau kegiatan-kegiatan
lain dalam rangka usaha dan dengan tujuan memperoleh laba.akun-akun yang
termasuk dalam klasifikasi ini dapat diberi nama penjualan,upah jasa,pendapatan
jasa,pendapatan bunga,atau pendapatan sewa.Masing-masing dicatat dalam akun
yang terpisah. Luasnya pengelompokan dan banyaknya akun beban berbeda antara
satu perusahaan dengan perusahaan yang lain. Hal ini tergantung pada sifat dan
besarnya perusahaan. Contoh akun beban adalah beban gaji,beban
perlengkapan,beban listrik,air,telepon,beban penyusutan,beban bunga,beban
sewa,dan serba serbi.
BUKU BESAR
Diatas telah disebutkan bahwa buku
besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan
satu kesatuan tersendiri. Contoh dari buku besar adalah kumpulan akun yang digunakan
dalam suatu perusahaan. Volume kegiatan dan informasi yang diperlukan.
Akun-akun tersebut di beri nomor untuk memungkinkan pembuatan indeks dan juga
untuk digunakan sebagai referensi. Nomor-nomor ini disebut dengan nomor kode
akun (account code). Daftar akun-akun yang di pakai dalam suatu perusahaan
lengkap dengan nomor kode akun dan namanya disebut began akun (chart of
accounts).
Dalam
menyusun bagan akun, harus diusahakan agar urutan akun dalam buku besar sesuai
dengan urutannya dalam neraca dan laporan laba rugi. Tetapi sistem yang lebih
fleksibel dalam pembuatan indeks akan lebih disukai. Dlam bagan akun seperti
yang digmbarkan, setiap nomor akun terdidri dari dua angka. Angka pertama menunjukan pembagian dalam kelompok-kelompok
di biki besar. Nomor akun dimulai dari nomor 1 yamg menunjukan bahwa akun
tersebut merupakan kelompok aktiva, nomor 2 menunjukan kelompok kewajiban,
nomor 3 untuk kelompok modal, nomor 4 menujukan kelompok pendapatan dan nomor 5
menunjukan kelompok beban. Sistem pemberian nomor dengan cara ini mempunyai
keuntungan dalam hal adanya kemungkinan untuk menambahkan akun baru dikemudian
hari tanpa mengubah nomor-nomor akun yang sudah ada.nomor akun mungkin terdiri
dari empat atau lebih angka.
Nomor dan nama akun yang terdapat dalam bagan
akun merupakan dasar untuk penggolongan transaksi usaha. Nama-nama inilah yang
digunakan untuk mendebit atau mengkredit
suatu transaksi. Pemakain nama-nama lain, diluar bagan akun, tidak
diperkenankan. Misalnya, pembelian meja dan kursi tidak boleh dicatat sebagai
debit meja-kursi, kalau dalam bagan akun tidak terdapat akun dengan nama itu.
Apabila dalam bagan akun terdapat akun
peralatan, pembelian meja dan kursi harus dicatat dalam akun ini. Suatu bagan
akun, apabila sudah ditetapakn, juga
tidak bersifat kaku, artinya tidak dapat diubah-ubah lagi. Namun , pada
umumnya, tidak semua orang dalam perusahaan dapt mengubah bagan akun. Perubahan
bagan akun perku disetujui oleh pimpinan.
ATURAN DEBIT DAN KREDIT
Aturan untuk mendebit atau mengkredit
suatu akun pada umunya dapat dijelaskan seperti dibawah ini.
Akun neraca.
Aturan debit dan kredit untuk akun-akun neraca dapat dijelaskan dengan suatu
gambar sebagai berikut:
Aktiva
|
Kewajiban+modal
|
Akun-akun aktiva
Debituntuk Debit untuk
pengurangan(-)
penambahan (+)
|
Akun-akun utang
Debit untuk pengurangan kredit untuk
(-) penambahan(+)
Akun-akun
modal
Deb it untuk kredit untuk
Pengurangan(-) penambahan(+)
|
Akun Laba Rugi.
Seperti yang dilaporkan dalam laporan laba rugi merupakan
penambahan/penguranganbersih modal yang berasal dari kegiatan usaha. Penambahan
modal dicatat sebagai kredit. Oleh karena penurangan modal dicatat sebagai
kredit , maka penambahan beban ducatat sebagai debit. Aturan debit kredit yang
diterapkan untuk pendapatan dan beban digambarkan sebagai berikut:
Akun
modal
Debit (pengurangan
modal) kredit (penambahan modal)
Akun-akun beban Akun-akun pendapatan
Debit untuk
kredit untuk debit
untuk kredit
untuk
Penambahan (+) pengurangan(-) pengurangan
(-) penambahan (+)
|
Akun Prive. Hal
ini merupakan kebiasaan dalam praktik, teritama apabila pemilik tersebut
bekerja penuh untuk perusahaan atau apanila perusahaan tersebut merupakan
sumber penghasilannya yang utama. Debit akundapat dianggap sebagai pengurangan
modal.
SALDO NORMAL
Dalam keadaan ini akun tersebut
dikatakan “seimbang” atau bersaldo nol. Apabila sebuah akun,yang biasanya
mempunyaisaldo debit, ternyata bersaldo kredit, atau sebaliknya. Misalnya,
saldo kredit yang terdapat pada akun peralatan kantor hanya mungkin disebabkan
oleh kesalahan pencatatan. Aturan debit-kredit dan saldo normal untuk
tiap-tiap jenisakun di ikhtisarkan sebagai berikut:
Jenis akun
|
penambahan
|
Pengurangan
|
Saldo
normal
|
|
|
|
|
Aktiva
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Kewajiban
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Modal
|
Kredit
|
Debit
|
Kredit
|
Prive
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
Pendapatan
|
Kredit
|
Debit
|
kredit
|
Beban
|
Debit
|
Kredit
|
Debit
|
.
Jika suatu aktiva (katakanlah kas)
bertambah maka akun yang bersangkutan didebit. Sebaliknya bila kas berkurang
akunnya kredit suatu transaksi dicatat kedalam akun dengan menerapkan aturan
debit dan kredit. Urutan-urutan yang harus diikuti untuk meneliti setiap
transaksi adalah sebagai berikut:
1. Tentukan
pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan)
aktiva,kewajiban,modal,pendapatan dan modal.
2. Tentukan,
akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut, Gunakan bagan akun untuk
menentukan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi. Setiap transaksi palin
tidak ada dua akun yang akan dipengaruhi.
3. Tentukan
apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi akun tersebut harus didebit atau
kredit. Tentukan jumlah yang harus didebit dan dikredit.
4. Dalam
setiap transaksi jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.
5. Jumlah
debit dan kredit dicatat dalam akun yang bersangkutan
No comments:
Post a Comment